Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dom Phillips, Jurnalis Inggris yang Tewas di Hutan Amazon dan Investigasi Terakhirnya yang Berbahaya

Kompas.com - 19/06/2022, 08:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BRAZILIA, KOMPAS.com - Dom Phillips mundur sebagai jurnalis lepas untuk berkonsentrasi menulis buku tentang hutan Amazon yang dicintainya pada 2021.

Buku ini sejatinya akan fokus pada pengembangan dan studi Amazon, mencoba mencari tahu proyek mana yang berhasil dalam jangka panjang, dan mana yang justru membuat hutan hujan dan orang-orang yang tinggal di sana lebih miskin.

Baca juga: Brasil Konfirmasi Temuan Jasad di Amazon adalah Jurnalis Inggris yang Hilang sejak 5 Juni

Selama beberapa tahun paling kacau di Brasil, Dom Phillips menjadi saksi politik “rumah angkatnya” dan nasib hutan hujan Amazon.

Dia telah bepergian beberapa kali ke hutan dalam proses yang lambat dan melelahkan. Namun Phillips kembali lagi dan lagi.

Tapi selama perjalanan pelaporan terakhirnya untuk buku itulah dia dan ahli adat Bruno Araujo Pereira menghilang.

Perjalanan terakhir

Dom Phillips lama dikenal sebagai pecinta hutan Amazon, terutama pada beragam jenis ikan yang hidup di dalam hutan hujan tropis terbesar dan paling beragam di dunia ini.

Favoritnya adalah Tucunare, ikan Peacock bass Amerika Selatan yang berbintik-bintik yang oleh penduduk asli berarti "teman pohon".

Di kamar hotel yang dinamai sesuai dengan tucunare juga lah Jurnalis Inggris ini dilaporkan menghabiskan malam terakhirnya, sebelum menjelajah ke hutan bersama aktivis Brasil Bruno Pereira pada sore Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Polisi Temukan Jasad dalam Pencarian Jurnalis Inggris di Amazon Setelah Tersangka Mengakui Kejahatan

Sebelum memeriksa hotel di kota sungai Atalaia do Norte, Phillips sempat melakukan satu wawancara terakhirnya.

Dia mengetahui bahwa pemilik rumah yang disinggahinya menjalankan perusahaan ekowisata untuk penggemar memancing.

Koresponden veteran ini pun segera mengambil alat perekamnya, menarik kursi plastik putih dan mulai menghimpun pertanyaan tentang Amazon dan pekerjaan berkelanjutan mereka.

"Dia duduk di sana dengan perekam seperti ini," kata Rubeney de Castro Alves, salah satu pemilik Javari Expeditions, yang menangis ketika mengingat pertemuan singkatnya dengan Phillips dan selfie penuh senyum yang mereka ambil sebelumnya dia pergi.

Setelah menyelesaikan tagihannya, jurnalis Inggris itu mengatakan kepada Castro Alves bahwa ia akan kembali dari hutan hujan dalam tiga hari. "Kembali - Minggu," petugas penginapan menggarisbawahi kata kedua untuk penekanan.

Beberapa menit kemudian jurnalis itu pergi, menuju beberapa ratus meter perjalanan menuju pelabuhan sungai yang bobrok. Dari sana, dia dan Pereira akan memulai perjalanan terakhir mereka.

Baca juga: Jurnalis Inggris Hilang di Hutan Amazon, Tak Ada Jasad yang Ditemukan

Gambar jurnalis Inggris Dom Phillips, kiri, dan pakar urusan Pribumi Bruno Araujo Pereira terlihat pada tanda yang diberikan oleh karyawan National Indigenous Foundation, FUNAI, saat berjaga di Brasilia, Brasil, Kamis, 9 Juni 2022. AP PHOTO/ERALDO PERES Gambar jurnalis Inggris Dom Phillips, kiri, dan pakar urusan Pribumi Bruno Araujo Pereira terlihat pada tanda yang diberikan oleh karyawan National Indigenous Foundation, FUNAI, saat berjaga di Brasilia, Brasil, Kamis, 9 Juni 2022.

Wilayah perbatasan tanpa hukum

Dari Atalaia do Norte, dua penggiat lingkungan ini, menuju ke selatan di sepanjang sungai Itaquai yang berkelok-kelok.

Mereka berhenti di sebuah dusun di tepi sungai untuk mengumpulkan beberapa kayak. Pereira telah bekerja sama dengan orang-orang asli Amazon di sana, yang kelangsungan hidupnya coba mereka perjuangkan.

Sebelum meninggalkan hotelnya, Phillips mengatakan kepada pemiliknya bahwa mereka sedang menuju ke sungai yang berbeda.

Javari tampaknya menerapkan langkah pengamanan, yang diadopsi akibat ancaman yang diterima Pereira, atas aktivismenya di wilayah perbatasan tanpa hukum, yang penuh dengan kejahatan lingkungan dan perdagangan narkoba dan obat-obatan terlarang .

Phillips mengatakan kepada Castro Alves bahwa mereka akan mengunjungi Pangkalan Perlindungan Pribumi Curuca, yang menjaga salah satu titik masuk ke Wilayah Lembah Javari.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com