Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Kronis Pangkas Angka Harapan Hidup 2 Tahun, Lebih Buruk dari HIV/AIDS

Kompas.com - 17/06/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SHANGHAI, KOMPAS.com – Polusi udara kronis memangkas angka harapan hidup global rata-rata lebih dari dua tahun per orang.

Hal tersebut dipaparkan dalam penelitian terbaru Institut Kebijakan Energi Universitas Chicago (EPIC) dalam Indeks Kehidupan Kualitas Udara yang diterbitkan pada Selasa (14/6/2022).

Dampak yang dihasilkan dari polusi udara kronis ini sebanding dengan merokok dan jauh lebih buruk daripada HIV/AIDS atau terorisme.

Baca juga: Bumi Kian Terpuruk, Polusi Karbon Dioksida Catatkan Rekor Tertinggi pada 2021

EPIC menyampaikan, lebih dari 97 persen populasi global saat ini tinggal di daerah di mana polusi udara melebihi tingkat yang direkomendasikan.

Dalam penelitian tersebut, EPIC data satelit untuk mengukur tingkat PM2.5, partikel berbahaya yang mengambang di udara yang merusak paru-paru.

Polusi udara telah diabaikan sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dana untuk mengatasi masalah tersebut juga masih belum memadai, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Darurat Polusi Plastik: Udara yang Kita Hirup Mengandung Mikroplastik

“Sekarang, pemahaman kita tentang dampak polusi telah meningkat. Ada alasan yang lebih kuat bagi pemerintah untuk memprioritaskannya sebagai masalah kebijakan yang mendesak,” kata Direktur Indeks Kehidupan Kualitas Udara EPIC Christa Hasenkopf.

Yang paling parah adalah Asia Selatan di mana penduduknya diperkirakan kehilangan lima tahun kehidupan akibat kabut asap.

India sendiri menyumbang sekitar 44 persen dari peningkatan polusi udara dunia sejak 2013.

Penduduk China bisa hidup rata-rata 2,6 tahun lebih lama jika standar WHO tercapai.

Baca juga: Sekolah di New Delhi India Tutup Lagi karena Polusi Udara

Harapan hidup di “Negeri Panda” telah meningkat sekitar dua tahun sejak 2013, ketika negara itu memulai perang melawan polusi dengan memangkas PM2.5 sekitar 40 persen.

Publikasi terbaru dari EPIC didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa paparan berkelanjutan terhadap tambahan 10 mikrogram per meter kubik PM2.5 akan mengurangi harapan hidup hampir satu tahun.

Tidak ada satu negara pun yang berhasil memenuhi standar 5 mikrogram WHO pada 2021, menurut survei data polusi yang diterbitkan awal tahun ini.

Baca juga: Mahkamah Agung India Desak Pemerintah New Delhi Kendalikan Polusi Udara yang Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com