Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Jalan Setapak Kuno yang Menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik

Kompas.com - 12/06/2022, 23:17 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan setapak kuno sepanjang 4.000 km yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik kini mulai mengungkap misterinya kepada dunia, meski pembuat dan rute aslinya hingga kini masih misteri.

Jurnalis BBC Catherine Balston mengungkapnya dalam perjalanannya ke negara bagian Parana Brasil, tidak terlalu jauh dari perbatasan Paraguay, untuk mencari sisa-sisa Caminho de Peabiru.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Temuan 200 Ton Harta Karun di Kapal San Jose | Viral Majikan Bikin 12 Aturan Tak Lumrah untuk ART

Caminho de Peabiru adalah jaringan jalur sepanjang 4.000 km yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik - yang dibuat selama ribuan tahun oleh penduduk asli Amerika Selatan.

Ini adalah jalan spiritual bagi penduduk asli Guarani untuk mencari surga mitologis.

Selain itu, ini juga adalah “rute menuju kekayaan” bagi penjajah Eropa yang ingin mengakses interior benua Amerika.

Namun, sebagian besar jalur asli ini telah menghilang, baik dimakan oleh alam atau diubah menjadi jalan raya.

Baru dalam beberapa tahun terakhir, rute yang menarik ini mulai mengungkap misterinya kepada publik yang lebih luas, berkat jaringan jalur wisata baru yang terus berkembang.

Jalur menuju kerajaan kaya emas dan perak

Kisah orang-orang Eropa pertama yang diketahui telah menempuh perjalanan panjangnya melintasi jalan setapak ini: pelaut Portugis, Aleixo Garcia.

Jadi, sangat mudah dipahami mengapa jalur lintas benua ini begitu cepat menangkap imajinasi dan perhatian banyak orang.

Baca juga: Misteri Hilangnya Malaysia Airlines MH370 yang Coba Diungkap Seri Dokumenter Intens

Kapalnya karam pada 1516 di pantai Brasil selatan dalam misi Spanyol yang gagal untuk menavigasi River Plate. Garcia dan setengah lusin pelaut lainnya lalu ditangkap oleh komunitas Guarani yang kemudian berteman dengannya.

Delapan tahun kemudian, Garcia melakukan perjalanan dengan 2.000 prajurit Guarani sampai ke Andes, hampir 3.000 km jauhnya.

Itu dilakukan setelah dia mendengar kisah suku Guarani, tentang jalan setapak menuju ke sebuah kerajaan di pegunungan yang kaya akan emas dan perak.

Menurut peneliti Brasil Rosana Bond dalam bukunya, The Saga of Aleixo Garcia, Garcia menjadi orang Eropa pertama yang diketahui mengunjungi kekaisaran Inca, pada 1524, hampir satu dekade sebelum penakluk asal Spanyol, Francisco Pizarro melakukannya.

Namun, justru Fransisco Pizzaro dikenal luas membuat "temuan itu".

Sisa jalur yang tampak

Meskipun terhubung dengan jaringan jalan Inca dan Pra-Inca yang telah direkayasa dan banyak dikunjungi di seluruh Andes, Caminho de Peabiru sendiri hanya memiliki sedikit jalur sisa yang terlihat.

Kurangnya bukti fisik ini tidak hanya menyebabkan teori yang berbeda di kalangan akademis tentang siapa yang menciptakannya dan kapan, tetapi juga spekulasi liar bahwa jalan setapak ini dibuat oleh bangsa Viking atau Sumeria - atau bahkan Santo Thomas dalam misi penginjilan dari India.

Baca juga: Misteri Ruangan-ruangan Terkunci di Taj Mahal, Ada Rahasia Apa di Dalamnya?

Beberapa teori menyebutkan rute tersebut dibuat sekitar 400 atau 500 M, yang lain mengindikasikan bahwa jalan itu dibuat 10.000 tahun yang lalu oleh bangsa pemburu-pengumpul Paleo-India.

"Caminho de Peabiru adalah jalan lintas benua terpenting di Amerika Pra-Columbus, menghubungkan orang, wilayah, dan lautan," kata Dr Claudia Parellada, seorang arkeolog Brasil yang telah menerbitkan beberapa makalah akademis tentang topik ini.

Ia juga menjabat sebagai koordinator Departemen Arkeologi di Museum Paranaense di Curitiba, di mana banyak dari sisa-sisa penggalian arkeologis disimpan.

Nama dan legenda rute ini terus hidup di kota Peabiru

FLAVIO BENEDITO CONCEICAO/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Nama dan legenda rute ini terus hidup di kota Peabiru

Teori berbeda tidak hanya pada kapan jalan setapak itu dibuat, tetapi juga tentang rute jalan setapak itu.

"Kami akan selalu memiliki hipotesis," jelas Parellada.

"Kepastian tentang rute lengkap Peabiru sulit karena berubah seiring waktu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com