Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Ukraina Syok Dengar Pernyataan Edy soal Invasi Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 08/06/2022, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin angkat bicara mengenai pernyataan Gubernur Sumatra Edy Rahmayadi mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya, Edy dalam acara Sumatranomic ke-3 di Medan pada Senin (6/6/2022) mengatakan bahwa jika dia menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin, dirinya sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Dalam jumpa pers via daring pada Rabu (8/6/2022), Hamianin mengaku sangat syok dan sangat kecewa dengan pernyataan Edy tersebut.

Baca juga: 12 Perwira Rusia Dihukum karena Kirim 600 Wajib Militer ke Ukraina

Hamianin menegaskan bahwa dirinya tak menyangka pernyataan tersebut keluar dari seorang pejabat tinggi dari sebuah negara.

“Mayoritas dari korban (invasi Rusia ke Ukraina) adalah warga sipil non-kombatan, yang mempunyai hak untuk hidup dan dilindungi oleh hukum internasional,” kata Hamianin.

Dia menambahkan, sama sekali tidak ada justifikasi mengenai penargetan terhadap warga sipil saat perang pecah.

“Dengan segala hormat, saya tidak menemukan adanya rasa hormat terhadap kemanusiaan dari pernyataan gubernur (Edy Rahmayadi),” ujar Hamianin.

Baca juga: Bank Dunia Setujui Bantuan Tambahan Rp 21,69 Triliun untuk Ukraina

“Mengingatkan quote dari seorang sufi terkenal, ‘Jika kamu tidak merasakan bahwa orang lain sedang menderita, maka kamu tidak tidak pantas menyebut dirimu manusia’,” kata Hamianin.

Dia berujar, pernyataan Edy tersebut menjustifikasi penyerangan dan pendudukan terhadap Ukraina oleh negara tetangganya.

“Sedangkan dalam pembukaan indonesia, jelas tertulis bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi,” papar Hamianin.

Hamianin turut mengingatkan bahwa warga Ukraina beserta pemerintah ikut mengevakuasi serta memulangkan sejumlah WNI yang terjebak di wilayah yang terkepung. Beberapa dari WNI tersebut berasal dari Binjai, Sumatra Utara.

Baca juga: Lebih dari 1.000 Tentara Ukraina yang Menyerah di Mariupol Dipindahkan ke Rusia, untuk Apa?

Kendati demikian, Hamianin menuturkan tak melupakan banyak warga Indonesia yang mendukung Ukraina. Dia mengaku sangat banyak warga Indonesia yang mendukung Kyiv.

Hamianin juga berharap bahwa Edy seharusnya mengingat perjuangan Ukraina dalam membantu Indonesia memperjuangkan kemerdekaan.

“Pada 1946, perwakilan Ukraina (kala itu masih bernama Republik Sosialis Soviet Ukraina) untuk PBB adalah yang pertama membahas masalah Indonesia untuk komunitas internasional,” tutur Hamianin.

“Dan perwakilan Ukraina sangat aktif ambil bagian dalam mempersiapkan resolusi Dewan Keamanan PBB pada 24-28 Desember 1948 mengenai agresi militer dan kemerdekaan republik (Indonesia),” sambung Hamianin.

Dia menambahkan, Ukraina kemudian ikut serta dalam pembuatan Komisi PBB untuk Indonesia pada Januari 1949.

"Saya berharap pak Gubernur punya waktu mungkin untuk mengunjungi Ukraina, khususnya di wilayah timur," kata Hamianin.

Baca juga: Rusia Kembalikan Puluhan Jasad Tentara Ukraina dari Pabrik Baja Mariupol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com