Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer China Dilaporkan Akan Gunakan Pangkalan Angkatan Laut Kamboja secara Eksklusif

Kompas.com - 08/06/2022, 14:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Sebuah pangkalan angkatan laut Kamboja yang sedang dibangun dengan bantuan China akan mencakup bagian untuk penggunaan eksklusif militer China, menurut sebuah laporan di Washington Post.

Pemerintah China dan Kamboja sebelumnya telah membantah laporan bahwa Kamboja akan mengizinkan kehadiran militer China di pangkalan angkatan laut Ream di Teluk Thailand.

Baca juga: Bom Seberat Hampir 1 Ton Ditemukan di Seberang Istana Kerajaan Kamboja

Kehadiran itu akan menandai ekspansi yang signifikan dalam akses militer China di Indo-Pasifik, yang saat ini hanya memiliki satu pangkalan angkatan laut di negara Djibouti di Afrika timur.

Mengutip pejabat barat dan China yang tidak disebutkan namanya, Post melaporkan pada Selasa (7/6/2022) bahwa pangkalan itu akan menampung militer China di bagian utara.

Dilansir dari Guardian, seorang pejabat barat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa rencana ekspansi yang diselesaikan pada 2020 menyerukan militer China untuk memiliki "penggunaan eksklusif bagian utara pangkalan, sementara kehadiran mereka akan tetap disembunyikan".

The Post mengatakan seorang pejabat Beijing mengonfirmasi militer China akan menggunakan "sebagian" dari pangkalan itu, tetapi membantahnya akan digunakan secara eksklusif.

Pejabat itu mengatakan daerah itu juga akan digunakan oleh para ilmuwan, dan bahwa China tidak terlibat dalam kegiatan apa pun di bagian pangkalan Kamboja.

Baca juga: Kamboja Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina, Bagaimana dengan Negara ASEAN Lain?

Sam Roggeveen, direktur program keamanan internasional Lowy Institute, mengatakan bahwa informasi baru, dan terutama konfirmasi yang jelas dari seorang pejabat Beijing, “memperkuat kasus bahwa ini benar-benar terjadi”.

“Ini masih awal, jadi kami tidak tahu berapa kapasitas fasilitasnya,” kata Roggeveen.

“Manfaat praktisnya (ke Beijing) adalah bahwa hal itu akan memungkinkan China untuk lebih siap mengerahkan kapal perang dan kapal penjaga pantainya di sekitar kawasan, dan hanya memiliki sedikit lebih banyak kehadiran, di mana dulunya perlu berlayar dengan jarak yang sangat jauh.”

Lebih lanjut kata dia, Ini adalah semacam mikrokosmos dari tren yang lebih luas di kawasan ini, yaitu bahwa kekuatan strategis dan militer bergeser dari AS dan menuju China.

“China akan ingin menjadi kekuatan strategis terkemuka di Asia, bahkan mungkin ingin menjadi kekuatan dominan di Asia. Anda tidak dapat melakukan itu tanpa mendorong AS keluar dan memiliki pangkalan asing di sekitar area tersebut.”

Baca juga: Mengenal Jenna Norodom, Putri Kerajaan Kamboja Berjuluk Lisa Blackpink Kecil

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang mengunjungi Indonesia pada Selasa (7/6/2022), mengatakan dia prihatin dengan laporan tersebut dan meminta pemerintah China untuk terbuka tentang niatnya.

“Kami secara teratur berhubungan dengan pemerintah Kamboja dan kami secara konsisten diyakinkan bahwa tidak ada militer asing yang akan diberikan akses eksklusif di Ream,” kata Albanese kepada wartawan di Makassar.

“Kami telah mengetahui aktivitas Beijing di Ream selama beberapa waktu. Kami mendorong Beijing untuk transparan tentang niatnya, dan untuk memastikan bahwa kegiatannya mendukung keamanan dan stabilitas regional.”

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com