Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilot Drone Remaja Sipil Berusia 15 Tahun, Bantu Jaga Kyiv dari Rusia, Dielukan sebagai Pahlawan

Kompas.com - 07/06/2022, 13:05 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Ketika tentara Rusia bergerak ke Kyiv pada akhir Februari, pertahanan Ukraina meminta seorang pilot pesawat tak berawak untuk menunjukkan dengan tepat kolom kendaraan militer yang mendekati ibu kota dari barat.

Warga sipil yang mengambil tugas itu mengirim drone-nya ke lapangan dekat rumahnya dan menemukan konvoi Rusia.

Artileri Ukraina lalu menghancurkannya dan operator drone diam-diam diberi hormat sebagai pahlawan.

Baca juga: Putin Beri Santunan Rp1,17 Miliar Keluarga dari Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina

Pilot drone itu adalah Andrii Pokrasa.

Dalam sebuah wawancara dengan Global News, Pokrasa mengakui bahwa dia adalah anak yang membantu menghentikan invasi Rusia ke Kyiv.

Insiden itu dikonfirmasi oleh orang tuanya, kepala federasi pemilik pesawat tak berawak Ukraina dan seorang komandan di bagian pengintaian tak berawak angkatan bersenjata.

“Dia satu-satunya yang berpengalaman dengan drone di wilayah itu,” jelas sang komandan, Yurii Kasjanov. “Dia pahlawan sejati, pahlawan Ukraina.”

Baca juga: Ukraina Akan Dapat Roket Jarak Jauh dari Inggris, Zelensky: Tepat, Terima Kasih

Pokrasa mengatakan pengalaman itu “sangat, sangat menakutkan” tetapi dia tidak ingin tentara Rusia menyerbu kotanya.

Remaja berumur 15 tahun itu mengatakan pasukan pertahanan sipil berpaling kepadanya karena mereka membutuhkan koordinat GPS dari kolom Rusia sehingga bisa menjadi sasaran.

“Mereka memberi kami informasi di mana kira-kira kolom Rusia berada. Tujuan kami adalah untuk menemukan koordinat yang tepat dan memberikan koordinat kepada para prajurit,” kata Pokrasa.

“Itu adalah salah satu kolom terbesar yang bergerak di jalan Zhytomyr dan kami berhasil menemukannya karena salah satu truk menyalakan lampunya untuk waktu yang lama.”

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-103 Serangan Rusia ke Ukraina, Kemunduran di Severodonetsk, Lavrov Batal ke Serbia

Ayahnya memberikan rincian ke unit pertahanan
teritorial menggunakan aplikasi media sosial dan pasukan invasi Rusia dihentikan di dekat Berezivka, sekitar 40 kilometer barat Kyiv.

“Saya memberi mereka koordinat dan foto, dan setelah itu mereka menargetkan lokasi,” kata remaja itu. “Dan saya perlu berkoordinasi lebih spesifik di mana mereka harus menembak dengan artileri.”

Drone sipil telah menjadi alat penting dalam perang Ukraina. Ratusan operator pesawat tak berawak sipil telah mendokumentasikan semuanya, mulai dari pergerakan pasukan Rusia hingga bukti kejahatan perang.

Gambar mereka diposting secara online atau dibagikan dengan pihak berwenang Ukraina, membuat pasukan invasi Rusia tidak bisa bersembunyi, semua karena teknologi komersial yang bahkan dapat dioperasikan anak-anak.

“Ini adalah pengubah permainan untuk perang,” kata Taras Troiak, mantan pengecer drone yang mengepalai Federasi Pemilik Drone Ukraina.

Baca juga: AS dan Ukraina Bahas Kiriman Roket yang Lebih Kuat untuk Cegah Rusia Kuasai Donbass

Setelah invasi 24 Februari yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin, Troiak memulai grup Facebook untuk mendorong operator pesawat tak berawak sipil untuk menemukan pasukan Rusia di dekat Kyiv dan memberi tahu militer.

Sekitar 1.000 operator sipil telah bergabung dalam upaya tersebut, dan pesawat tak berawak telah tiba dari pendukung di Eropa dan Amerika Utara, katanya.

“Jika kita tidak memiliki operator dan drone seperti itu yang dapat membantu tentara Ukraina, saya pikir Kyiv sudah dapat diduduki oleh pasukan Rusia,” kata Troiak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com