Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Butuh Dana yang Sangat Besar untuk Operasi Militer di ukraina

Kompas.com - 28/05/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia membutuhkan sumber daya keuangan yang sangat besar untuk operasi militernya di Ukraina.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov pada Jumat (27/5/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Rusia mengirim puluhan ribu tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari, yang mendorong Barat menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskwa.

Baca juga: Separatis Pro-Rusia Klaim Rebut Lyman, Kota Strategis di Ukraina Timur

Sanksi-sanksi yang diterima Moskwa telah membuat inflasi di sana mendekati 18 persen dan mendorong negara itu ke jurang resesi.

"Uang, sumber daya yang besar diperlukan untuk operasi khusus," kata Siluanov dalam kuliah di Universitas Keuangan Rusia.

Pada pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kenaikan 10 persen dalam pensiun dan upah minimum untuk melindungi Rusia dari inflasi.

Namun, Putin membantah masalah ekonomi yang terkait dengan apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Baca juga: China dan Rusia Memveto Resolusi DK PBB untuk Korut, AS Mencak-mencak

Pada Jumat, Siluanov juga membela kontrol modal dan aset untuk investor asing dari negara-negara "tidak bersahabat" yang diberlakukan Moskwa sebagai tanggapan terhadap sanksi barat.

“Kami akan menjaga investasi yang dilakukan oleh orang asing dari negara-negara yang tidak bersahabat di Rusia dengan cara yang sama seperti mereka akan menjaga cadangan emas dan valas kami,” kata Siluanov.

Pernyataan Siluanov itu merujuk pada langkah barat untuk membekukan sekitar 300 miliar dollar AS cadangan internasional Rusia yang terakumulasi selama bertahun-tahun.

Siluanov mengatakan pergerakan modal bagi investor asing dapat berlaku sampai sanksi dicabut atau cadangan dibekukan.

Baca juga: Ukraina Akui Kehilangan Beberapa Wilayah Timur, Jatuh ke Tangan Pasukan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com