Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Jatuhkan Sanksi ke 5 Jaringan Keuangan Hamas dan Sejumlah Pejabatnya

Kompas.com - 25/05/2022, 12:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/5/2022) memberlakukan sanksi terhadap pejabat keuangan Hamas dan jaringan fasilitator keuangan dan perusahaan yang telah menghasilkan pendapatan untuk kelompok Palestina.

Sanksi tersebut menargetkan Kantor Investasi Hamas, yang memiliki aset yang diperkirakan bernilai lebih dari 500 juta dollar AS (lebih dari Rp 7 triliun).

Baca juga: Hamas Ancam Serang Sinagoga jika Ada Serangan Baru di Masjid Al-Aqsa

Badan itu memiliki perusahaan yang beroperasi di Sudan, Turki, Arab Saudi, Aljazair, dan Uni Emirat Arab, kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Hamas telah menghasilkan sejumlah besar pendapatan melalui portofolio investasi rahasianya sambil mengacaukan Gaza, yang menghadapi kondisi kehidupan dan ekonomi yang keras,” kata Elizabeth Rosenberg, asisten sekretaris perbendaharaan untuk pendanaan teroris dan kejahatan keuangan.

Hamas memerintah Jalur Gaza dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan banyak sekutu Baratnya.

Seorang pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, telah membantah tuduhan AS.

“Tuduhan AS tidak benar dan mereka datang dengan berpihak pada pendudukan Israel dan menyebarkan tuduhan palsunya,” kata Abu Zuhri.

Baca juga: Israel dan Hamas Bentrok Terbesar di Gaza sejak Perang 11 Hari Tahun 2021

Pejabat Hamas yang termasuk dalam sanksi adalah Abdallah Yusuf Faisal Sabri, seorang warga negara Yordania yang berbasis di Kuwait dan akuntan yang telah bekerja di kementerian keuangan Hamas selama beberapa tahun, menurut Departemen Keuangan AS.

Semantara perusahaan-perusahaan jaringan keuangannya termasuk Agrogate Holding yang berbasis di Sudan, Sidar Company yang berbasis di Aljazair, Itqan Real Estate JSC yang berbasis di UEA, Trend GYO yang berbasis di Turki dan Anda Company yang berbasis di Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com