Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdinand Marcos Jr Ingin Filipina Hindari Konflik Bersejarah dengan China

Kompas.com - 22/05/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

MANILA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr mengatakan, hubungan negaranya dengan China akan berkembang dan semakin lancar, menunjukkan bahwa dia akan meneruskan kebijakan pendahulunya Rodrigo Duterte.

Marcos Jryang lebih dikenal dengan nama panggilan Bongbong, untuk membedakan dengan ayahnya yang bernama sama, pekan lalu memenangkan pemilihan presiden Filipina dengan suara mayoritas.

Bongbong mengatakan, dia sudah mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (18/5/2022) di mana mereka terlibat dalam pembicaraan penting, menyebut pemimpin China mendukung upaya Filipina untuk menjalankan 'kebijakan politik luar negeri yang independen.

Baca juga: Kenapa Anak Diktator Bisa Jadi Presiden Filipina, Begini Taktik Ferdinand Marcos Jr

Kedua pemimpin juga sepakat untuk mengadakan pembicaraan lanjutan dalam waktu dekat.

Bongbong yang sekarang berusia 64 mengatakan bahwa Xi juga mengakui peran ayahnya ketika menjadi Presiden Filipina berjasa membuka hubungan diplomatik kedua negara.

"Langkah ke depan adalah mengembangkan bukan saja hubungan diplomatik, perdagangan, tapi juga budaya, bahkan pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Saya menyampaikan kepadanya (Presiden Xi Jinping), kita tidak bisa membiarkan konflik atau kesulitan yang kita hadapi sekarang menjadi konflik bersejarah."

Baca juga: Kemenangan Marcos Jr dan Pengaruh Disinformasi di Medsos

Bongbong dikabarkan berada di Melbourne (Australia) pekan ini untuk membantu anak bungsunya yang mulai kuliah di University of Melbourne.

Sejumlah warga asal Filipina di Australia pada Selasa (17/5/2022) melakukan aksi protes di luar gedung tempat Bongbong diperkirakan sedang menginap.

Seorang juru bicara mengatakan presiden terpilh akan kembali ke Manila pada Kamis (19/5/2022).

Hubungan Filipina dan China mengalami ketegangan dalam beberapa tahun belakangan karena klaim Beijing atas wilayah di Laut China Selatan. Juga tindakan Angkatan Laut dan armada kapal ikan China di wilayah yang dipersengketakan.

Baca juga: Saat Lukisan Picasso “Ditemukan” di Rumah Imelda Marcos Usai Putranya Menang Pemilihan…

Dalam pernyataan terpisah oleh Kedutaan China di Manila disebutkan bahwa pembicaraan kedua pemimpin tersebut difokuskan pada masalah bilateral dan pembangunan regional.

"Presiden Xi mengatakan kedua negara harus bisa menguasai kecenderungan umum, menulis cerita besar mengenai persahabatan China-Filipina di era baru, mengikuti cetak biru kerja sama bersahabat kedua negara sehingga hubungan bilateral bisa lebih baik di masa depan," kata pernyataan tersebut.

Bongbong memenangi pemilihan presiden Filipina dengan mendapatkan 59 persen suara dan akan mulai menjabat di akhir Juni.

Para pengamat sudah memperkirakan bahwa Bongbong akan membina hubungan lebih kuat dengan Beijing tapi disarankan untuk mempertahankan hubungan dekat di bidang pertahanan dengan Amerika Serikat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com