Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pertukaran Tawanan Perang Dilakukan di Masa Konflik?

Kompas.com - 19/05/2022, 14:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber DW

KOMPAS.com - Ratusan tentara Ukraina yang menyerah di pabrik baja Azovstal di Mariupol sekarang berada di bawah tawanan Rusia, namun Ukraina berharap untuk melakukan pertukaran tawanan.

Masa depan mereka kini tidak pasti setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal di Mariupol, dengan lebih dari 50 dari mereka terluka parah pada Senin (16/5/2022) malam.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Finlandia dan Swedia Daftar NATO | Nasib Pasukan Ukraina yang Menyerah dari Mariupol

Mereka dibawa ke pusat penahanan Rusia di sebuah desa dekat Donetsk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelum penyerahan diri mereka menyatakan “Ukraina membutuhkan pahlawannya hidup-hidup.” Dia ingin mereka dibebaskan dalam pertukaran tawanan.

Namun, kesepakatan tampaknya masih jauh dari harapan.

Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah State Duma dari parlemen Rusia, telah berbicara menentang pertukaran tahanan secara umum.

Tetapi, dia mengatakan Rusia melakukan segala yang dapat dilakukan untuk memberikan perawatan medis dan perawatan manusiawi bagi para tahanan Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-84 Serangan Rusia ke Ukraina, Perlawanan Mariupol Tumbang, Finlandia dan Swedia Resmi Daftar NATO

Tahanan perang menurut Konvensi Jenewa

Jika ada pertukaran tahanan, itu sebenarnya bukan pertukaran pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina terjadi.

Pada Maret, 10 tentara Rusia ditukar dengan 10 tentara Ukraina, dan 41 orang Ukraina dibebaskan pada awal Mei, menurut angka Rusia.

Sejak dimulainya perang di Ukraina timur pada 2014, tukar-menukar ratusan tahanan telah dilakukan antara pemerintah Ukraina dan daerah separatis pro-Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada saat itu berbicara tentang "langkah maju yang baik, menuju normalisasi."

Pertanyaan tentang bagaimana menangani tawanan perang telah menjadi masalah selama berabad-abad.

Konvensi Jenewa, yang merupakan bagian dari hukum humaniter internasional, secara jelas merinci konsep tawanan perang dalam konvensi pertama dibuat pada 1864, dan yang lainnya diadopsi pada 1929.

Pada 1949, kedua konvensi direvisi, juga dengan latar belakang dari kekejaman Perang Dunia Kedua. Mereka masih berlaku hari ini, dan menyatakan bahwa perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan kepada tawanan perang adalah ilegal.

Baca juga: Krisis Pangan Global Semakin Parah, Sekjen PBB Berusaha Buka Keran Gandum Ukraina

Siapa yang disebut tawanan perang?

Secara teoritis, tawanan perang adalah orang yang ikut serta dalam konflik atau menjadi anggota struktur komando militer. Tapi dalam praktiknya, definisi ini tidak selalu berlaku.

Halaman:
Sumber DW
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com