Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ahli Sebut Korea Utara Berada di Ambang Bencana Covid-19

Kompas.com - 18/05/2022, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

PYONGYANG, KOMPAS.com - Para ahli menyebut, Korea Utara ada di ambang bencana Covid-19, kecuali tindakan cepat diambil untuk menyediakan vaksin dan perawatan obat.

Sejauh ini, jumlah orang yang dilaporkan jatuh sakit naik menjadi hampir 1,5 juta.

Dilansir Guardian, negara yang terisolasi itu melaporkan kenaikan besar lainnya dalam kasus baru yang terus disebut sebagai "demam" pada Selasa (17/5/2022).

Baca juga: WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Ciptakan Risiko Kemunculan Varian Baru

Ini terjadi beberapa hari setelah mereka mengakui telah mengidentifikasi infeksi Covid-19 untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi global.

Korut mencatat 269.510 kasus tambahan dan enam kematian lagi, sehingga jumlah total yang tewas menjadi 56 sejak akhir bulan lalu.

Sekitar 1,48 juta orang telah terinfeksi virus sejak kasus pertama dilaporkan Kamis (12/5/2022) lalu dan setidaknya 663.910 orang dikarantina, menurut angka resmi.

Wabah ini hampir pasti lebih besar dari penghitungan resmi, mengingat kurangnya tes dan sumber daya untuk memantau dan merawat orang sakit.

Baca juga: AS Peringatkan Agar Bisnis Tak Pekerjakan Pekerja IT dari Korea Utara

Wabah Covid-19 yang signifikan dapat memicu krisis kemanusiaan di Korea Utara, di mana ekonomi telah terpukul oleh penutupan perbatasannya yang dipaksakan oleh pandemi dengan China, mitra dagang utamanya.

Bencana alam, dan sanksi internasional selama bertahun-tahun yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap uji coba rudal balistik juga turut mempengaruhi.

Rezim tersebut dianggap tidak memvaksinasi penduduknya dan tidak memiliki akses ke obat antivirus yang telah digunakan untuk mengobati Covid-19 di negara lain.

Rumah sakitnya memiliki sedikit sumber daya perawatan intensif untuk mengobati kasus yang parah, dan kekurangan gizi yang meluas telah membuat populasi 26 juta lebih rentan terhadap penyakit serius.

Baca juga: Kim Jong Un Kerahkan Tentara, Geram dengan Penanganan Covid Korea Utara

“Kelihatannya sangat buruk,” kata Owen Miller, dosen studi Korea di School of Oriental and African Studies, London University.

“Mereka menghadapi penyebaran Omicron yang merajalela tanpa perlindungan dari vaksin, tanpa kekebalan dalam populasi dan tanpa akses ke sebagian besar obat yang telah digunakan untuk mengobati Covid di tempat lain,” tambahnya.

Tawaran bantuan dari luar sejauh ini disambut dengan diam.

Sebaliknya, ada kekhawatiran bahwa pemimpin negara itu, Kim Jong Un, mungkin bersedia menerima sejumlah besar kasus dan kematian yang “dapat dikelola” untuk menghindari membuka negaranya terhadap pengawasan internasional.

Baca juga: Korea Utara: Lebih dari 1 Juta Orang Dikhawatirkan Telah Terinfeksi Covid-19

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com