Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ajak Sekutu di Eropa Bersama-sama Hadapi Praktik Ekonomi China yang Merugikan

Kompas.com - 18/05/2022, 07:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Keuangan AS Janet Yellen meningkatkan kritiknya terhadap praktik ekonomi dan perdagangan China pada Selasa (17/5/2022).

Dia menyerukan Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa bersatu untuk menantang Beijing dan mendiversifikasi rantai pasokan.

"Kita memiliki kepentingan bersama dalam memberi insentif kepada China untuk menahan diri dari praktik ekonomi yang merugikan kita semua," kata Yellen dalam pidatonya di Brussels Economic Forum.

Baca juga: Jalur Narkoba Bawah Tanah dari Meksiko ke AS Ditemukan, Canggih dengan Sistem Rel dan Listrik

Dia merujuk pada praktik China dalam perdagangan dan investasi, kebijakan pembangunan dan iklim, serta praktik pinjaman yang telah membuat beberapa negara menghadapi beban utang yang tidak berkelanjutan.

"Kita semua harus bercita-cita untuk mendorong China untuk menghentikan praktik yang tidak menyenangkan," kata Yellen, dilansir dari Reuters.

"Jika kami dapat melakukannya, kami akan memiliki peluang yang lebih baik untuk bersaing dengan China di tingkat yang sama, yang akan menguntungkan bisnis dan konsumen kami," tambah dia.

Yellen memperingatkan bahwa negara-negara Barat terlalu bergantung pada China untuk unsur logam langka.

Dia menyampaikan bahwa Beijing sedang membangun pangsa pasar yang kuat dalam produk teknologi tertentu dan berusaha untuk mendominasi produksi semikonduktor.

Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Penembakan Massal di Gereja AS: Punya “Kebencian Terhadap Taiwan”

Yellen mengatakan perkembangan ini dapat membuat ekonomi berbasis pasar yang demokratis lebih rentan terhadap pengaruh geopolitik China, tetapi semuanya dapat mengurangi risiko seperti itu dengan lebih banyak "menopang teman" rantai pasokan, termasuk untuk mineral penting.

Kepala Departemen Keuangan AS juga meminta sekutu AS untuk meningkatkan dukungan keuangan untuk Ukraina.

Dia mengatakan bahwa dana yang diumumkan sejauh ini tidak akan cukup untuk kebutuhan jangka pendek negara itu karena memerangi invasi Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com