Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Langit Berubah Menjadi Merah Darah di Zhoushan China Kejutkan Warga, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 15/05/2022, 13:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

ZHOUSHAN, KOMPAS.com - Orang-orang tercengang ketika melihat warna langit berubah "merah darah" di Zhoushan China untuk waktu yang singkat pada Sabtu (7/5/2022), dan sempat menimbulkan ketakutan warga di media sosial.

Fenomena ini menjadi trending topik di media sosial mirip Twitter China, Weibo, dengan warga berbagi video dan gambar sambil bergurau bahwa “tampaknya kiamat telah dimulai”.

Baca juga: Langit Berubah Menjadi Oranye di Irak Setelah Badai Debu Besar Menerjang Seluruh Negeri

Langit malam yang berubah menjadi warna merah darah di Zhoushan juga menarik perhatian pengguna Twitter, dan memicu pemikiran apokaliptik.

Orang-orang telah menyamakan peristiwa itu dengan kiamat, dengan satu pengguna Twitter berkicau: “Langit di atas kota Zhoushan di China, dekat Shanghai berubah menjadi merah darah malam ini. Saya yakin ini benar-benar normal dan bukan pertanda kiamat. Benar?"

Netizen lain menulis, "Di China, warna merah langit tiba-tiba memenuhi ketakutan di antara orang-orang. Langit berwarna merah seperti darah. Langit merah ini terlihat di kota Zhoushan dekat Shanghai."

Zhoushan adalah kota pelabuhan yang terletak di selatan kota terbesar China Shanghai, di pantai Laut China Timur.

Dengan populasi 1,1 juta orang, kota ini adalah rumah bagi industri perikanan terbesar di China dan terhubung ke daratan oleh lima jembatan.

Baca juga: Badai Pasir Irak: 1.000 Orang Dilarikan ke RS, Langit Jadi Oranye

Penjelasan ahli

Para ahli telah mengklaim bahwa ada alasan yang sah di balik fenomena itu, tetapi masih ada banyak spekulasi tentang penyebab insiden tersebut.

Menurut Global Times, outlet media China, langit merah disebabkan oleh kondisi cuaca basah dan berkabut yang memantulkan cahaya merah dari kapal penangkap ikan.

Perahu nelayan di Zhoushan sering menggunakan ratusan lampu LED berwarna merah di malam hari, untuk visibilitas.

Ahli meteorologi yang mengonfirmasi bahwa dalam kondisi tertentu cahaya dapat "membiaskan dan menyebar" karena aerosol di atmosfer.

"Ketika kondisi cuaca baik, lebih banyak air di atmosfer membentuk aerosol yang membiaskan dan menyebarkan cahaya kapal penangkap ikan dan menciptakan langit merah yang terlihat oleh publik," jelas biro meteorologi Zhoushan kepada Global Times.

Baca juga: Meteor Meledak di Langit Amerika, Timbulkan Bola Api dan Ledakan 3 Ton TNT

Teori lain mengusulkan kemungkinan itu disebabkan oleh suar matahari.

 

Tetapi menurut pakar dari tim peneliti fisika luar angkasa China University of Geosciences di Wuhan mencatat aktivitas matahari dan geomagnetik tenang pada Sabtu (7/5/2022).

Menurut ahli, tidak ada anomali substansial dalam aktivitas matahari sesuai catatan pengamatan, yang menepis kemungkinan bahwa peristiwa  dan matahari bertanggung jawab atas fenomena langit yang berubah menjadi merah di Zhoushan.

Gagasan lain yang muncul adalah fenomena itu muncul mungkin karena kebakaran hutan yang berada di baliknya, namun tidak ada kebakaran yang dilaporkan.

Apakah pernah terjadi sebelumnya?

Fenomena serupa juga pernah terjadi di China.

Menurut Live Science, badai geomagnetik menyebabkan langit berwarna merah darah di atas China, Korea, dan Jepang pada 1770.

Sejarawan yang pernah meneliti peristiwa itu menemukan langit merah berlangsung selama seminggu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com