HONG KONG, KOMPAS.com - Kardinal Hong Kong dibebaskan dengan jaminan, beberapa jam setelah dia ditangkap di bawah undang-undang keamanan nasional China menurut laporan media lokal.
Joseph Zen, pensiunan Kardinal Hong Kong terlihat melambaikan tangan kepada wartawan dalam sebuah video yang diunggah di Twitter, saat ia meninggalkan kantor polisi di Chai Wan.
Baca juga: Kardinal Hong Kong Ditangkap, Dituduh Langgar Hukum Keamanan Nasional China
Salah satu imam Katolik paling senior di Asia, yang berusia 90 tahun namun kritis terhadap Beijing, dibebaskan tak lama sebelum Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menuntut dia dibebaskan.
Otoritas China pada Kamis (12/5/2022) membela penangkapan pensiunan kardinal Joseph Zen, yang yang ditangkap Rabu (11/5/2022) bersama sekelompok veteran pendukung demokrasi Hong Kong.
"Orang-orang yang bersangkutan dicurigai berkomplot untuk berkolusi dengan negara asing atau pasukan asing untuk membahayakan keamanan nasional - tindakan yang parah," kata kantor kementerian luar negeri Beijing di Hong Kong sebagaimana dilansir AFP.
Pemerintah Hong Kong mengatakan latar belakang agama dari mereka yang ditangkap "sama sekali tidak relevan", dan bahwa "tidak ada yang dapat menikmati hak istimewa di atas hukum".
Baca juga: John Lee Dilantik Jadi Pemimpin Baru Hong Kong oleh Loyalis Pro-China
Kelimanya ditahan karena menjadi wali dari dana bantuan kemanusiaan, yang dimaksudkan untuk membantu membayar biaya hukum dan medis bagi mereka yang ditangkap selama protes demokrasi besar dan terkadang disertai kekerasan tiga tahun lalu.
Organisasi itu telah dibubarkan.
Zen dan rekan-rekannya, yang dibebaskan dengan jaminan Rabu (11/5/2022) malam, bergabung dengan lebih dari 180 warga Hong Kong yang ditangkap hingga saat ini di bawah undang-undang keamanan nasional CHina yang diberlakukan untuk menghentikan protes besar tersebut.
#NOW Cardinal Joseph Zen, 90, has just been released on bail from Chai Wan Police Station after being arrested by authorities over his links to a fund supporting #HK protesters
Zen, an outspoken critic against the #Chinese Communist Party, waved to the media as he got onto a car https://t.co/4ggDK4lTnH pic.twitter.com/EBBljqQjwK
— Chan Ho-him (@ThomasHHChan) May 11, 2022
Kritik datang dari negara-negara Barat yang menuduh China merampas kebebasan yang pernah dijanjikan kepada Hong Kong.
Amerika Serikat, yang telah memberikan sanksi kepada pejabat penting China atas tindakan keras itu, meminta Beijing "berhenti menargetkan para pendukung Hong Kong".
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan kepada parlemen pada Kamis (12/4/2022) bahwa penangkapan itu "tidak dapat diterima".
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly menyebut penangkapan itu "sangat meresahkan".
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan dia mengikuti perkembangan penangkapan dengan "keprihatinan besar".
Sementara Human Rights Watch menyebutnya tindakan ini menjadi " titik terendah baru yang mengejutkan bagi Hong Kong".