Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 8 Persen Pekerja Manhattan yang Ngantor, Sisanya Hybrid Working

Kompas.com - 12/05/2022, 10:50 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Rencana kembali ke kantor secara penuh waktu di AS agaknya masih terganggu tingkat kasus Covid-19.

Menurut data yang diterbitkan minggu ini oleh Partnership for New York City, sebuah bisnis kelompok advokasi, tenaga kerja enggan untuk kembali ke kantor.

Dilansir New York Times, hanya 8 persen pekerja kantor di Manhattan yang kembali ke kantor lima hari seminggu, dan 28 persen masih sepenuhnya tak bekerja di kantor.

Baca juga: POPULER GLOBAL: 5 Penyebab 50.000 Kasus Covid-19 Sehari di Jerman | Jerman Wajibkan WFH Lagi

Ini jadi hasil survei baru kelompok tersebut terhadap lebih dari 160 perusahaan besar di New York.

Pada hari kerja, rata-rata 38 persen pekerja kantor Manhattan berada di kantor, angka yang diharapkan pengusaha akan meningkat menjadi 49 persen pada bulan September.

Dalam survei pada Januari, banyak perusahaan mengatakan bahwa mereka mengira kehadiran harian akan melebihi 50 persen pada bulan April.

Temuan survei baru yang paling signifikan, menurut presiden kemitraan, Kathryn Wylde, adalah bahwa 78 persen tempat kerja telah mengadopsi model hibrida.

Baca juga: Prioritaskan Work Life Balance, Portugal Loloskan UU Baru WFH

Hal ini memungkinkan perpaduan pekerjaan jarak jauh dan tatap muka. Itu menjadi lompatan jauh, dari hanya 6 persen sebelum pandemi.

“Ini cukup revolusioner,” kata Wylde. “Para majikan tidak senang. Mereka pikir berada di kantor adalah cara orang belajar.”

Banyak perusahaan menyadari bahwa dorongan mereka untuk membawa pekerja kembali ke kantor bertabrakan dengan musim panas.

30 persen dari mereka yang disurvei menawarkan fleksibilitas tambahan untuk beberapa bulan mendatang, seperti Jumat musim panas atau opsi untuk bekerja sepenuhnya jarak jauh pada bulan Agustus.

Baca juga: Usai Pandemi, Kantor-kantor Australia Tetap Campur WFH dan WFO

Tapi banyak perusahaan yang mencoba membuat kantor lebih menarik.

Hampir dua pertiga menawarkan insentif kepada pekerja untuk kembali ke kantor, termasuk 43 persen yang memberikan makanan gratis atau diskon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com