Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Terbitkan Sanksi Baru ke Rusia, Sektor Jasa hingga Industri Pertahanan Jadi Target

Kompas.com - 09/05/2022, 11:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meluncurkan gelombang baru sanksi ke Rusia, menargetkan media dan industri pertahanannya pada malam parade Hari Kemenangan yang direncanakan Vladimir Putin.

Sanksi baru diumumkan ketika para pemimpin dari kelompok negara-negara industri demokrasi G7 mengadakan pertemuan puncak virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menunjukkan solidaritas.

Baca juga: Siapa Alina Kabaeva, Mantan Atlet yang Disebut Pacar Putin dan Jadi Target Baru Sanksi UE?

Langkah tambahan ke Rusia ini terutama dimaksudkan untuk menutup celah dalam sanksi yang ada, dan untuk memperketat ikatan di sekitar ekonomi Rusia beberapa tingkat lagi.

Dilansir dari Guardian pada Minggu (8/5/2022), sanksi baru tersebut antara lain:

  • Larangan penjualan jasa AS ke Rusia, seperti akuntansi dan konsultasi manajemen
  • Tidak ada lagi iklan atau penjualan peralatan penyiaran AS ke tiga stasiun televisi yang dikendalikan Kremlin
  • Larangan ekspor teknologi termasuk mesin industri, buldoser, dan barang lain yang dapat digunakan oleh pabrik pertahanan Rusia
  • Pembatasan visa untuk 2.600 orang Rusia dan Belarusia lainnya, termasuk pejabat militer, dan eksekutif dari Sberbank dan Gazprombank

Dalam memberlakukan larangan jasa, AS sejalan dengan Inggris, yang membuat pengumuman serupa minggu lalu.

Baca juga: Taiwan Harap Dunia Jatuhkan Sanksi ke China jika Beijing Menyerang

Kedua negara menyediakan sebagian besar layanan jasa seperti akuntansi dan konsultasi manajemen untuk perusahaan Rusia.

Pemerintahan Biden melihat penyedia layanan jasa AS sebagai alat potensial yang dapat digunakan Rusia, untuk menghindari tindakan hukuman yang telah diberlakukan.

“Mereka telah diminta oleh perusahaan Rusia untuk membantu mencari cara untuk merumuskan kembali strategi bisnis mereka setelah sanksi,” kata seorang pejabat senior pemerintah.

Dalam beberapa kasus, kata dia, perusahaan Rusia mencari cara bagaimana mengatasi sanksi ini, atau dalam kasus akuntan bagaimana menyembunyikan sebagian dari kekayaan mereka.

“Sekarang kami menutupnya.”

Seperti Inggris, tindakan pembatasan tidak berlaku untuk pengacara, tetapi pejabat AS mengatakan itu bisa berubah. Washington dan London juga mengoordinasikan langkah mereka dalam hal itu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-70 Serangan Rusia ke Ukraina: 22 Batalion Taktis Dikerahkan Moskwa, Rencana 9 Mei Dibantah, Sanksi Baru

"Kami membuat penilaian setidaknya untuk saat ini, bahwa jika ada keinginan untuk mencari proses hukum melalui pengacara AS, kami akan membiarkan itu berlanjut," kata pejabat itu.

“Tetapi kami mengevaluasi kembali luasnya sanksi layanan ini setiap hari, dan tergantung pada bagaimana kami melihat perilaku berubah dari waktu ke waktu, kami pasti dapat memperluas sanksi.”

Sanksi media baru akan menargetkan tiga outlet propaganda yang dikendalikan Kremlin: Channel One, Russia-1 dan NTV.

Perusahaan AS tidak akan lagi diizinkan untuk menjual peralatan seperti kamera video atau mikrofon kepada mereka, dan iklan AS di saluran mereka akan dilarang. Tahun lalu, perusahaan-perusahaan AS membeli iklan senilai 300 juta dollar AS di pasar Rusia.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com