Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Ingin Pakai Aset Rusia yang Disita untuk Bantu Ukraina

Kompas.com - 28/04/2022, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

OTTAWA, KOMPAS.com - Kanada terus berupaya meloloskan undang-undang yang akan memungkinkannya untuk mendistribusikan kembali aset Rusia yang disita untuk memberi kompensasi kepada para korban perang di Ukraina.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly.

Dilansir Al Jazeera, Joly pada Rabu (27/4/2022) mengatakan Kanada akan menjadi negara industri G7 pertama yang mengizinkan penyitaan aset tersebut dan mengusulkan sekutu untuk mengikutinya.

Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Menyebar ke Asia dan Kanada

“Ada mata rantai yang lemah dalam paket sanksi kami, yaitu kemampuan pemerintah untuk dapat menjual aset yang disita dan menggunakan keuntungannya untuk mengkompensasi para korban perang melawan Ukraina ini,” katanya.

Joly menambahkan bahwa usulan perubahan pada rezim sanksi Kanada, yang pertama kali digariskan dalam RUU implementasi anggaran “akan sangat membantu” mengatasi masalah itu.

Komentarnya muncul ketika Kanada juga mengumumkan bahwa mereka memberlakukan sanksi baru terhadap 203 orang yang dituduh terlibat dalam upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencaplok wilayah di wilayah Donbas timur Ukraina.

Baca juga: Menteri Keuangan Kanada: G20 Tak Dapat Berfungsi Jika Rusia Tetap di Meja

Pasukan Rusia meluncurkan serangan baru di bagian negara itu bulan ini, mendorong Ukraina untuk meminta sekutunya untuk mengirim senjata berat guna membantunya bertahan.

Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara lain telah berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata.

"Kanada tidak akan tinggal diam dan melihat Presiden Putin dan kaki tangannya berusaha untuk menggambar ulang perbatasan Ukraina dengan impunitas," kata Joly.

Sementara itu, parlemen Kanada telah mulai memperdebatkan ukuran aset yang disita dan memberikan suara pada amandemen yang diusulkan.

Baca juga: Setelah 2 Tahun, PM Kanada Akhirnya Tanggapi Surat Nina Azzahra yang Bertanya Kenapa Kirim Sampah ke Indonesia

Aturan diperkirakan akan lolos karena pemerintah Liberal minoritas Perdana Menteri Justin Trudeau mendapat dukungan dari Partai Demokrat Baru (NDP) yang berhaluan kiri.

Pemimpin NDP Jagmeet Singh mengatakan bahwa dia mendukung rencana penyitaan aset.

“Kami setuju dengan pendekatan ini,” kata Singh dalam bahasa Perancis, seraya menambahkan bahwa pemerintah Trudeau tidak bergerak cukup cepat.

“Tapi ya, kami mendukung pendekatan ini, itulah yang kami minta, dan kami ingin melakukan pekerjaan untuk mengimplementasikan RUU ini secepat mungkin.”

Baca juga: Kanada Kedapatan Ekspor Sampah Ilegal ke Negara Berkembang, Termasuk Indonesia

Perubahan yang ingin dibawa Kanada ke undang-undang sanksinya akan berarti bahwa dana atau properti yang disita dari Rusia dapat dibayarkan.

Biaya akan dipakai membantu membangun kembali Ukraina atau mereka yang terkena dampak invasi Rusia.

Media lokal mengatakan nilai aset yang disita dari orang kaya Rusia bisa mencapai puluhan juta dolar di Kanada, tetapi para pejabat menolak untuk mengonfirmasi angka pastinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com