Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengajar Singapore American School Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Murid, Tuntut Rp 104 Juta ke Orangtua

Kompas.com - 26/04/2022, 17:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang pria pengajar di Singapore American School (SAS) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang murid perempuan, dan menuntut uang kepada orangtuanya.

Dugaan kasus ini dilaporkan oleh orangtua dari korban berinisal V (victim) dan diunggah ke situs web savesaskids.com.

"Putriku bilang ke saya dia dilecehkan secara seksual oleh asisten pengajar (Teaching Assistant/TA) di Singapore American School (SAS)," ujar orangtua terduga korban.

Baca juga: Kronologi Kasus Pelecehan Seksual Pangeran Andrew yang Membuatnya Kehilangan Gelar Kerajaan

"Bukannya menghukum TA, SAS justru menutupinya, dan sekarang TA menuntut saya 10.000 dollar Singapura (Rp 104,86 juta)," lanjutnya.

Savesaskids adalah situs web yang dibuat keluarga besar korban. Mereka tinggal berpencar di Shanghai, Hong Kong, London, Toronto, Los Angeles, dan Denver.

Pembuatan situs web savesaskids.com ditujukan untuk membagikan cerita ini dan mendukung para korban.

Adapun Singapore American School belum menanggapi permintaan komentar dari Kompas.com saat dihubungi via e-mail pada Senin (25/4/2022).

Kronologi dugaan pelecehan seksual

Ilustrasi pelecehan seksual.SHUTTERSTOCK/GRAPHBOTTLES Ilustrasi pelecehan seksual.
V bercerita, kasus dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada 3 Maret 2021. Saat itu di kelas hanya ada dia dan TA selama pukul 14.30-15.00.

"Saya hendak membenarkan posisi tanah liat dari kursi saya saat TA menawarkan bantuan kepadaku," tulis V.

"Saya menawarkan berdiri agar dia bisa duduk di kursiku, tetapi dia menyuruhku tetap duduk."

V melanjutkan, TA kemudian berlutut di sampingnya dan menyentuh bagian tubuh kirinya selama sekitar 20 detik. Napasnya sangat berat.

Beberapa menit saat TA mulai melakukannya lagi, V langsung berdiri agar TA bisa duduk.

Keluarga V melaporkan insiden ini keesokan harinya, dan lima minggu setelahnya petinggi SAS menemui orangtua V untuk memberikan hasil penyelidikan awal.

SAS mengonfirmasi ada sentuhan dan napas berat, tetapi tidak mengungkit apakah itu termasuk pelecehan seksual.

Pihak sekolah juga disebut tetap mempekerjakan TA itu dengan memberikan surat peringatan di berkas personalnya.

Baca juga: Gubernur New York Mengundurkan Diri karena Tersandung Kasus Pelecehan Seksual

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com