Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Perancis: Emmanuel Macron Menang Meyakinkan, Kembali Pimpin Paris

Kompas.com - 25/04/2022, 07:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com – Calon presiden (capres) petahana Emmanuel Macron mengalahkan kandidat sayap kanan Marine Le Pen dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Perancis putaran kedua pada Minggu (24/4/2022).

Pendukungnya bersorak gembira saat hasil polling yang menunjukkan Macron meraup 58,5 persen suara melalui layar raksasa di taman Champ de Mars dekat Menara Eiffel.

Para pemimpin di Berlin, Brussel, London, dan sekitarnya menyambut baik kemenangan Macron atas Le Pen, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Pemimpin Jerman, Portugal, dan Spanyol Minta Warga Perancis Pilih Macron

Dalam pidato kemenangannya, Macron mengaku bahwa banyak yang memilihnya karena hanya ingin agar Le Pen tidak menang.

“Banyak orang di negara ini memilih saya bukan karena mereka mendukung ide-ide saya, tetapi untuk menghindari ide-ide sayap kanan,” kata Macron.

Dia berterima kasih kepada mereka yang memilihnya dan dia memiliki utang budi kepada mereka di tahun-tahun mendatang.

“Tidak seorang pun di Perancis akan ditinggalkan di pinggir jalan,” tutur Macron dalam pesan yang telah disebarkan oleh para menteri senior.

Baca juga: Pilpres Perancis: Macron Sebut Larangan Jilbab Bisa Picu Perang Saudara

Dua tahun gangguan akibat pandemi dan lonjakan harga energi yang diperburuk oleh perang Ukraina melambungkan masalah perekonomian menjelang pilpres.

Meningkatnya biaya hidup juga menjadi beban yang meningkat bagi orang-orang termiskin di “Negeri Anggur”.

Le Pen, yang sempat menempel ketat Macron dalam jajak pendapat, dengan cepat mengakui kekalahannya.

Tetapi, dia bersumpah untuk terus berjuang melalui pemilihan parlemen pada Juni tahun ini.

Baca juga: Debat Sengit Pilpres Perancis: Le Pen Kekeh Larang Hijab, Macron Bawa Isu Rusia

“Saya tidak akan pernah meninggalkan Perancis,” ujar Le Pen kepada para pendukung yang meneriakkan namanya.

Le Pen menginginkan aliansi nasionalis dalam sebuah langkah yang meningkatkan prospek dia bekerja dengan saingan sayap kanan seperti Eric Zemmour dan keponakannya, Marion Marechal.

Di Luar Perancis, kemenangan Macron disambut dengan gembira oleh beberapa negara di Eropa yang tidak ingin kandidat sayap kanan memegang kendali di Paris.

“Bravo Emmanuel. Dalam periode yang bergejolak ini, kita membutuhkan Eropa yang solid dan Perancis yang benar-benar berkomitmen untuk Uni Eropa yang lebih berdaulat dan lebih strategis,” tulis Presiden Dewan Eropa Charles Michel, di Twitter.

“Pasar keuangan akan bernapas lega secara kolektif setelah kemenangan pemilihan Macron,” ujar Seema Shah, Kepala Strategi di Principal Global Investors.

Baca juga: Apa Alasan Capres Perancis Marine Le Pen Ingin Melarang Hijab?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com