TOKYO, KOMPAS.com - Sedikitnya 10 orang tewas setelah sebuah kapal wisata tenggelam di perairan dingin di lepas pantai timur laut Jepang
Dilansir AFP, pencarian terus berlanjut untuk 16 lainnya yang masih hilang pada Minggu (24/4/2022).
"Kami telah mengkonfirmasi kematian 10 orang" yang sejauh ini telah dievakuasi, kata seorang juru bicara penjaga pantai kepada AFP.
Baca juga: Kapal Wisata Jepang Hilang, Sempat Kirim Panggilan Darurat: Kapal Banjir dan Miring 30 Derajat
Dalam sebuah pernyataan, penjaga pantai menambahkan bahwa mereka yang ditemukan sejauh ini telah diidentifikasi sebagai tujuh pria dan tiga wanita.
Kapal wisata Kazu I mengirimkan sinyal marabahaya pada Sabtu (23/4/2022) sore di ujung timur laut terpencil wilayah Hokkaido Jepang.
Operasi pencarian dan penyelamatan segera dimulai, tetapi harapan segera mulai memudar untuk 26 orang di dalamnya, termasuk dua anak dan dua awak, karena suhu dingin di wilayah tersebut.
Baca juga: Kapal Selam Rusia Tembakkan Rudal di Laut Jepang
Kapal itu berangkat pada Sabtu pagi dengan kapal pesiar wisata yang populer di Semenanjung Shiretoko, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO karena lingkungan alamnya yang murni dan ragam satwa liar.
Tur tetap berjalan meskipun angin kencang dan gelombang yang dilaporkan mendorong beberapa kapal nelayan lokal untuk kembali ke pantai demi menghindari kondisi yang memburuk.
"Jelas bahwa kondisi di laut akan memburuk, jadi saya mengatakan kepada mereka untuk tidak pergi," kata seorang operator kapal wisata lokal kepada NHK.
"Tapi mereka tetap (pergi). Saya mengatakan kepada kapten untuk tidak melakukannya," tambahnya.
Baca juga: Sikap Jepang Soal Seruan Boikot KTT G20 jika Rusia Hadir
Kapal itu mengeluarkan panggilan darurat sekitar pukul 13.15 (0415GMT) pada hari Sabtu, dengan helikopter penjaga pantai dan kapal tiba di daerah itu beberapa jam kemudian.
Menjelang malam, ketika suhu udara turun menjadi sekitar nol derajat Celcius, tidak ada tanda-tanda keberadaan kapal atau penumpang, meskipun pencarian dilanjutkan semalaman dengan peralatan inframerah dan termal.
Polisi setempat dan Pasukan Bela Diri Jepang telah bergabung dalam operasi penyelamatan, dan empat orang pertama dari kapal itu ditemukan pada Minggu pagi, dengan enam lagi diambil dalam beberapa jam berikutnya.
Baca juga: Bos Yakuza Jepang Takeshi Ebisawa Ditahan di AS, Dituduh Coba Selundupkan Rudal dan Narkoba
Beberapa ditemukan di air, sementara yang lain terlihat di sepanjang garis pantai yang terjal, di mana gambar dari penyiar nasional NHK menunjukkan petugas penyelamat menyisir pantai saat ombak menghantam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.