Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Daging Halal dan Kosher Jadi Polemik di Pilpres Perancis 2022

Kompas.com - 17/04/2022, 16:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SARAH Gutmann memasak sambil marah-marah, cemas, sekaligus khawatir. Warga negara Perancis ini tengah menggoreng ayam dan sosis kosher. Dia merasa keyakinannya hingga ke wilayah makanan tengah diacak-acak oleh politik.

Di tempat lain, Hayat Ettabet menggerutu, bisa-bisa dia harus menyembelih sendiri daging di rumah seperti pada masa lalu. Sekalipun itu ilegal di Perancis, memastikan kehalalan makanan yang dia santap bersama keluarganya merupakan prinsip yang lebih penting.

Gutmann adalah penganut Yahudi, sementara Ettabet adalah muslim. Keduanya orang Perancis yang berang dengan kampanye Marine Le Pen, kandidat dari kubu ultra-kanan di Pemilu Presiden (Pilpres) Perancis 2022. 

Le Pen berencana melarang penyembelihan hewan yang tidak didahului dengan penyetruman untuk membuat binatang itu pingsan. Dia beralasan, ini perlakuan yang lebih baik bagi hewan. 

Baca juga: Jilbab Jadi Isu Utama Pilpres Perancis 2022: Macron Vs Le Pen Jilid II

Rencana itu langsung berhadapan dengan komunitas muslim dan Yahudi. Selain jenis binatang yang dibolehkan dagingnya untuk dimakan, cara penyembelihan adalah salah satu penentu dalam kriteria halal dan kosher menurut kedua keyakinan itu.

Cara yang mereka lakukan selama ini adalah memastikan sesegera dan secepat mungkin hewan yang disembelih mati, dengan cara penyembelihan yang ditentukan secara spesifik. Bagi mereka, cara itu diyakini lebih baik juga bagi binatang yang disembelih.

Justru, membuat hewan pingsan dengan penyetruman adalah penderitaan tambahan yang tidak perlu bagi binatang sembelihan. 

"Menyerang cara kami makan itu melanggar privasi dan itu sangat serius," ucap Guttman, seperti dikutip Associated Press (AP).

Kekhawatiran lebih besar jika Le Pen berkuasa di Perancis, pelarangan penyembelihan daging halal dan kosher ini hanyalah awal dari aneka kebijakan lain yang membuat komunitas muslim dan Yahudi merasa tidak diterima di negara itu.

Baca juga: Pilpres Perancis 2022, Ini Janji Kampanye Macron dan Le Pen

Kampanye Le Pen juga kontradiktif dengan poin lain di kampanyenya sendiri yang mendorong sebisa mungkin segala kebutuhan Perancis dipenuhi dari dalam negeri. Lebih-lebih, dia juga tidak mempermasalahkan praktik-praktik seperti perburuan hewan menggunakan senapan buru dan adu banteng. 

Seperti dikutip AP, Le Pen menyangkal melarang daging halal dan kosher di Perancis. Yang dia minta hanya membuat pingsan binatang yang hendak disembelih itu dengan penyetruman yang mungkin bisa dibuktikan sebagai alternatif standar halal dan kosher. 

"Jika tidak, impor daging (halal dan kosher) akan ditetapkan, tentu saja," ujar Le Pen pada pekan ini.

Namun, pernyataan Le Pen ini kedapatan berbeda juga dengan suara Jodan Bardella, orang nomor dua Le Pen yang memimpin reli kampanye nasionalnya. Seperti dikutip AP, Bardella pada Maret 2022 mengatakan bahwa mereka berencana melarang daging halal dan kosher, baik yang diimpor maupun yang disembelih di dalam negeri. 

Baca juga: Sambut Delegasi Yahudi, UEA Siapkan Makanan Kosher

Menjadi negara dengan populasi muslim dan Yahudi terbesar di kawasan Eropa Barat, Perancis selama ini memasok daging halal dan kosher untuk negara-negara di benua Eropa. Karenanya, kampanye Le Pen dinilai tak hanya berdampak bagi pemeluk Islam dan Yahudi di Perancis.

Sejumlah negara, seperti Slovenia, Denmark, Swedia, Swiss, dan Norwegia, telah melarang penyembelihan hewan secara langsung seperti yang dilakukan umat Islam dan Yahudi. Karenanya, daging halal dan kosher di negara-negara ini harus diimpor, dengan Perancis selama ini menjadi pemasoknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com