Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Imbau Imam Masjid Hindari Doa Panjang dalam Shalat Tahajud

Kompas.com - 16/04/2022, 13:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JEDDAH, KOMPAS.com - Kementerian Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Arab Saudi telah menekankan bahwa para imam masjid yang memimpin shalat tahajud di sepuluh hari terakhir Ramadhan harus menyelesaikannya jauh sebelum azan subuh.

Imbauan ini dimunculkan untuk memberi waktu istirahat yang cukup agar jemaah tidak terbebani.

Dilansir dari Suadi Gazetee, Jumat (15/4/2022), Kementerian Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Arab Saudi juga mengarahkan para imam masjid untuk mematuhi tuntunan Nabi sehubungan dengan kunut dan semua doa lainnya dengan tetap berpegang pada doa yang diriwayatkan dari Nabi.

Baca juga: Arab Saudi Kecam Israel Serang Masjid Al-Aqsa, PM Israel: Kami Sedang Memulihkan Ketenangan

Kementerian meminta para imam untuk menghindari memperpanjang doa dan mengubahnya menjadi khotbah.
Para imam juga diminta menghindari suara dan rima yang berlebihan, melainkan harus berdoa dengan kerendahan hati dan kesalehan.

Pada saat yang sama, kementerian mendesak semua orang untuk meningkatkan doa mereka bagi para pemimpin negara dan tentara yang ditempatkan untuk melindungi perbatasan selama sisa Ramadhan.

Terkait buka puasa

Sebelumnya, Kementerian Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Arab Saudi juga pernah mengeluarkan peraturan terkait pelaksanaan buka puasa selama bulan Ramadhan 2022.

Kementerian telah melarang pengumpulan sumbangan keuangan oleh karyawan masjid untuk proyek buka puasa bagi orang yang berpuasa di berbagai wilayah Arab Saudi.

Baca juga: Pendapat Ulama Arab Saudi tentang Boleh atau Tidak Seorang Muslim Rayakan Ulang Tahun

Kementerian menekankan bahwa proyek buka puasa hanya terbatas pada tempat yang disiapkan dan halaman masjid, serta harus berada di bawah tanggung jawab imam masjid atau muazin.

Kementerian mencatat pentingnya membersihkan tempat-tempat yang ditunjuk untuk berbuka puasa segera setelah selesai berbuka puasa.

Keputusan Kementerian tersebut mencakup beberapa arahan untuk mempersiapkan masjid sebelum bulan suci Ramadhan.

Aruran yang paling menonjol adalah perlunya komitmen imam dan muazin untuk bekerja dan tidak absen selama Ramadhan.

Penting juga untuk mematuhi waktu azan menurut kalender Umm Al-Qura, kata Kementerian Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Arab Saudi.

Ini mencatat perlunya memastikan waktu shalat Isya pada waktu yang ditentukan di bulan Ramadhan, menegaskan bahwa iqamah harus setelah azan sesuai dengan periode yang disetujui untuk setiap shalat.

Baca juga: Arab Saudi Tetapkan 85 Persen Kuota Haji Tahun Ini untuk Jemaah dari Luar Negeri

Kementerian meminta para imam masjid untuk membaca buku-buku yang bermanfaat bagi para jamaah setelah shalat wajib dan mengingatkan mereka tentang ketentuan puasa dan keutamaan Ramadhan, di samping topik yang memperkuat kohesi nasional.

Kementerian Urusan Islam, Panggilan, dan Bimbingan Arab Saudi juga telah mengeluarkan serangkaian peraturan dan pedoman sebelumnya untuk masyarakat dan organisasi non-pemerintah yang berada di bawah pengawasan teknis Kementerian terkait dengan pelaksanaan proyek buka puasa selama bulan suci Ramadhan.

Organisasi yang berencana mengadakan pesta buka puasa wajib mengajukan permohonan persetujuan dan mendapatkan izin dari Jementerian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com