Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Respons Keras Pengembangan Rudal Hipersonik AUKUS

Kompas.com - 06/04/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – China merespons keras atas pengembangan pengembangan rudal hipersonik oleh AUKUS.

Ditanya tentang kerja sama hipersonik di bawah AUKUS, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun memperingatkan tindakan yang dapat memicu konflik.

"Siapa pun yang tidak ingin melihat krisis Ukraina harus menahan diri dari melakukan hal-hal yang dapat membawa bagian lain dunia ke dalam krisis seperti ini," kata Zhang.

Baca juga: Biden dan AUKUS Umumkan Kembangkan Rudal Hipersonik

"Seperti kata pepatah Cina 'Jika Anda tidak menyukainya, jangan memaksakannya pada orang lain'," ujarnya, sebagaimana dilansir SBS News, Rabu (6/4/2022).

Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden bersama para pemimpin dari AUKUS mengumumkan, kelompok itu akan bergabung untuk mengembangkan rudal hipersonik.

AUKUS merupakan kerja sama pertahanan internasional antara AS, Australia, dan Inggris yang diumumkan pada September 2021, sebagaimana dilansir The Epoch Times.

Baca juga: Program AUKUS Resmi Dibuka, Pembuatan Kapal Selam Nuklir Australia Dimulai

Salah satu program utama AUKUS adalah membangun armada kapal selam bertenaga nuklir untuk militer Australia sebagai bagian upaya keamana di kawasan Indo-Pasifik.

Pada Selasa (5/4/2022), Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Biden memperbarui komitmen mereka untuk kemitraan tersebut dan mengumumkan rencana mengenai senjata hipersonik.

“Kami juga berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada hipersonik dan kontra-hipersonik, kemampuan peperangan elektronik, serta memperluas berbagi informasi dan untuk memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan,” bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Perancis Dekati Indonesia dan India Setelah “Dikhianati” Australia dengan AUKUS

Meski pemerintahan Biden berkeras bahwa AUKUS tidak ditujukan untuk satu negara, banyak yang melihatnya sebagai respons untuk menangkal pengaruh China yang semakin kuat di kawasan Indo-Pasifik.

Di sisi lain, China juga telah mengembangkan dan berhasil menguji rudal hipersoniknya sendiri dalam beberapa tahun terakhir.

Peluncuran rudal hipersonik China pertama kali dikonfirmasi oleh Pentagon pada Oktober 2021.

Baca juga: Biden Mengaku Canggung Bertemu Macron Setelah Ketegangan Pakta Aukus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com