Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Shalat Jumat di Yerusalem Berlalu Tanpa Bentrokan, Israel Tetap Siagakan Pasukan

Kompas.com - 02/04/2022, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Shalat Jumat di Temple Mount Yerusalem berlalu tanpa insiden khusus pada Jumat (1/4/2022) sore di tengah ketegangan di kawasan menjelang bulan suci Ramadhan.

Dilansir Times of Israel, pasukan Israel berada dalam siaga tertinggi menjelang Shalat Jumat di lokasi, menyusul gelombang serangan teror akhir-akhir ini.

Puasa Ramadhan sendiri dimulai pada hari Sabtu (2/4/2022) di Israel.

Baca juga: Israel Desak Warganya Mempersenjatai Diri Setelah 11 Orang Tewas dalam Serangan di Tel Aviv

Polisi tampak membawa ratusan bala bantuan ke kota dan membentuk komando gabungan khusus.

Pasukan Pertahanan Israel mengerahkan 12 batalyon tambahan di Tepi Barat, di mana serangkaian protes besar direncanakan.

Pada Jumat pagi, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memerintahkan pemanggilan sukarela petugas polisi perbatasan untuk memperkuat petugas.

Tiga kompi cadangan dengan total 300 petugas dari unit polisi paramiliter didatangkan.

Ratusan tentara IDF juga dikirim untuk membantu polisi berpatroli di lokasi pusat di kota-kota besar, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Israel Serang Tepi Barat, 2 Warga Palestina Tewas, 15 Terluka

Tindakan pencegahan datang setelah 11 warga Israel tewas dalam tiga serangan teror selama 10 hari terakhir, periode paling mematikan sejak Intifada Kedua.

Mei tahun lalu, ketegangan di sekitar Ramadhan di Yerusalem meningkat menjadi perang 11 hari dengan Hamas di Jalur Gaza.

Ini jadi bentrokan terburuk dalam beberapa dekade antara Yahudi dan Arab Israel.

Terlepas dari serangan teror, tahun ini Israel  memutuskan untuk tidak membatasi kehadiran jemaah Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa Temple Mount.

Baca juga: Pasukan Israel Serang Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa secara Brutal

Lokasi ini dianggap suci bagi orang Yahudi dan Muslim dan Yahudi.

Situs ini dihormati oleh orang Yahudi sebagai situs tersuci mereka, di mana kedua Kuil alkitabiah berdiri, dan merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam.

Pada pertemuan kabinet Rabu (30/3/2022) setelah serangan teror, menteri dilaporkan mengindahkan seruan kepala berbagai badan keamanan untuk tidak menjatuhkan hukuman kolektif pada warga Palestina.

Mereka membalikkan rencana yang bertujuan untuk menenangkan ketegangan di sekitar bulan suci Ramadhan.

Beberapa menteri telah menyarankan Israel untuk mengunci Tepi Barat atau mengambil tindakan lain untuk membatasi akses Palestina ke Kota Tua Yerusalem.

Baca juga: Gus Yahya: NU Selalu Berada di Pihak Rakyat Palestina

Israel juga akan mengeluarkan izin masuk tambahan bagi jamaah Muslim lanjut usia untuk shalat di Masjid Al-Aqsha, memperluas jam izin, dan menerapkan langkah-langkah lain.

Tujuannya untuk mengurangi kebebasan bergerak bagi warga Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com