Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keistimewaan Abramovich dalam Perannya Menengahi Perdamaian Rusia-Ukraina?

Kompas.com - 31/03/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Roman Abramovich adalah salah satu sosok oligarki pasca-Soviet yang menjadi negosiator perdamaian dalam perang Rusia-Ukraina.

Miliarder berusia 55 tahun dengan janggut yang dipelihara dengan hati-hati ini dikenal sebagai "pertapa": nyaris tidak melakukan kontak mata dalam percakapan.

Dilansir Al Jazeera, Abramovich mengumpulkan kekayaannya selama transisi Rusia ke kapitalisme pada 1990-an.

Baca juga: Di Balik Peran Roman Abramovich dalam Perundingan Rusia Ukraina, Apa Motifnya?

Dia memegang kekuasaan besar di belakang tahta Kremlin dari Boris Yeltsin, presiden pertama Rusia pasca-Soviet, yang memilih sendiri Vladimir Putin sebagai perdana menteri dan penggantinya pada tahun 2000.

Selama masa jabatan pertama Putin, Abramovich memerintah Chukotka, wilayah Siberia yang tertutup lapisan es yang seluruh penduduknya kurang dari 50.000.

Pada Selasa (29/3/2022), Abramovich terlihat mengambil bagian dalam pembicaraan damai antara Moskwa dan Kyiv, lebih dari sebulan setelah Rusia menginvasi Ukraina di Istanbul.

Di sana ia bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga: Roman Abramovich Dikonfirmasi Berperan dalam Perundingan Rusia-Ukraina, Sejauh Apa Keterlibatannya?

Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah klaim keracunan yang belum diverifikasi. Menurut Wall Street Journal, Abramovich dan setidaknya dua anggota senior tim Ukraina diduga diracuni.

Klaim itu dengan cepat dibantah oleh pejabat Amerika Serikat dan Ukraina.

Tentang perannya sebagai perantara, Gennady Gudkov, pemimpin oposisi Rusia di pengasingan yang menjabat tiga periode di Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, mengatakan bahwa Abramovich memiliki bakat fantastis.

"Dia bisa melihat masa depan, dia memiliki bakat yang sangat istimewa, kemampuan untuk memprediksinya.”

Ukraina juga dikabarkan memiliki pandangan positif terhadap Abramovich.

Baca juga: Profil Roman Abramovich: Taipan Rusia Penguasa Chelsea Dua Dekade

Wall Street Journal melaporkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara khusus meminta rekannya dari AS Joe Biden tidak menambahkan Abramovich ke daftar oligarki Rusia yang terkena sanksi.

Zelensky yakin Abramovich “mungkin terbukti penting sebagai perantara dengan Rusia dalam membantu merundingkan perdamaian.”

Abramovich dikenal sebagai sosok yang memilih memisahkan diri dari Kremlin saat segelintir miliarder tetap tinggal di Rusia dan terlibat dalam proyek ekonomi Putin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com