Koalisi Pimpinan Saudi Serang Yaman Saat Ada Pengumuman Gencatan Senjata dari Houthi

YAMAN, KOMPAS.com – Koalisi Pimpinan Saudi dilaporkan telah melakukan serangan udara ke Yaman pada Minggu (27/3/2022) pagi waktu setempat.

Serangan ini dimulai tak lama setelah kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran mengumumkan gencatan senjata tiga hari dan menawarkan pembicaraan damai dengan syarat bahwa Arab Saudi menghentikan serangan udara dan blokade Yaman, serta menghapus "pasukan asing".

TV Al Ekhbariya Arab Saudi melaporkan, serangan Koalisi Pimpinan Saudi kali ini menargetkan Sanaa, ibu kota yang dikuasai pemberontak.

Baca juga: Kelompok Houthi Yaman Menangguhkan Serangan ke Arab Saudi Selama Tiga Hari

“(Koalisi Pimpinan Saudi) Memulai serangan udara di kamp-kamp dan benteng-benteng Houthi di Sanaa sekitar tengah malam," tweet TV Al Ekhbariya, dilansir dari AFP.

Laporan pemberontak Houthi tentang korban tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Gencatan senjata Houthi mengikuti gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap sasaran Saudi pada Jumat (25/3/2022), termasuk depot minyak di dekat sirkuit Formula 1 Jeddah yang berubah menjadi “neraka yang mengamuk” selama sesi latihan yang disiarkan televisi.

Itu diumumkan pada peringatan ketujuh intervensi yang dipimpin oleh Arab Saudi yang kaya minyak di Yaman, tetangganya yang miskin, setelah Houthi merebut Sanaa pada 2014.

Konflik tersebut telah menewaskan ratusan ribu orang secara langsung atau tidak langsung dan membuat jutaan orang mengungsi, menciptakan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Houthi telah menolak undangan untuk pembicaraan damai di Riyadh, yang dijadwalkan untuk beberapa hari mendatang, yang akan diselenggarakan oleh enam negara Dewan Kerjasama Teluk.

Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Fasilitas Minyak Aramco di Arab Saudi