Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: 10 Koridor Kemanusiaan Disepakati untuk Area Konflik Terdepan

Kompas.com - 27/03/2022, 00:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LVIV, KOMPAS.com - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan kesepakatan mengenai pembentukan 10 koridor kemanusiaan telah tercapai pada Sabtu (26/3/2022), untuk mengevakuasi warga sipil dari titik konflik terdepan di kota-kota Ukraina.

Berbicara di televisi nasional, dia mengatakan warga sipil yang mencoba meninggalkan pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung harus pergi dengan mobil pribadi.

Baca juga: Tujuh Jenderal Diklaim Tewas, Rusia Turunkan Ambisi dalam Serangan ke Ukraina

Pasalnya, pasukan Rusia tidak mengizinkan bus melewati pos pemeriksaan mereka di sekitar kota pelabuhan selatan.

Reuters dalam laporannya tidak dapat memverifikasi informasi ini secara independen.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan ketika koridor kemanusiaan gagal berfungsi dalam beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya pada Jumat (25/3/2022), Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan tengah bekerja dengan Turki dan Yunani dalam "operasi kemanusiaan" untuk mengevakuasi orang-orang dari kota Mariupol, Ukraina yang hancur akibat serangan Rusia.

"Kami akan bekerja dengan Turki dan Yunani untuk meluncurkan operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi semua orang yang ingin meninggalkan Mariupol," kata Macron setelah pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels.

Baca juga: Rusia Sebut di Donbas 55.310 Fasilitas Rusak akibat Serangan Ukraina

"Saya akan melakukan diskusi baru dengan Presiden (Rusia) Vladimir Putin dalam 48 hingga 72 jam ke depan untuk menyelesaikan rincian dan mengamankan cara yang bisa dilakukan," katanya dilansir dari AFP.

Pemimpin Perancis itu mengungkapkan harapannya untuk "dapat melibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan dalam operasi ini".

Dia mengatakan ingin "dalam posisi" untuk melakukan evakuasi "dalam beberapa hari ke depan".

Para pejabat Perancis menurutnya telah berbicara pada Jumat (25/3/2022) dengan Wali Kota Mariupol, yang mengungkap “kondisi dramatis” 150.000 penduduk yang masih terjebak dalam kota pelabuhan itu.

Pihak berwenang di kota itu menyebutkan jumlah korban tewas di kota itu lebih dari 2.000, dan mengatakan bahwa satu serangan pekan lalu di sebuah teater tempat warga sipil berlindung dikhawatirkan telah menewaskan 300 orang.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Bom Jembatan Terakhir, 150.000 Orang Terperangkap di Kota Chernihiv

Rusia menjadikan kota pelabuhan itu sebagai fokus utama dari serangan brutalnya di Ukraina, ketika mencoba menghubungkan semenanjung Krimea yang dicaplok sebelumnya dengan daerah-daerah yang dikuasai Moskwa di timur.

Serangan dahsyat Kremlin di Mariupol telah disejajarkan dengan pemboman oleh pasukan Rusia yang meratakan ibukota Chechnya Grozny dan Aleppo Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com