Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua

Kompas.com - 25/03/2022, 07:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan secara pribadi mengawasi uji coba rudal balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) "tipe baru" yang dilakukan negara itu pada Kamis (24/3/2022).

"Uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua tipe baru Hwasongpho-17 dari pasukan strategis DPRK dilakukan pada 24 Maret di bawah bimbingan langsung Kim Jong Un," lapor Media Pemerintah Korea Utara, KCNA, Jumat (25/3/2022).

Hwasong-17 adalah ICBM raksasa yang pertama kali diluncurkan pada Oktober 2020 dan dijuluki sebagai "rudal monster" oleh para analis.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Jatuh di Jepang

Rudal ini belum pernah berhasil diuji tembak sebelumnya.

“Rudal yang diluncurkan di Bandara Internasional Pyongyang itu melakukan perjalanan hingga ketinggian maksimum 6.248.5 km dan terbang sejauh 1.090 km selama 4.052 detik sebelum secara akurat mengenai area yang telah ditentukan sebelumnya di perairan terbuka (di Laut Jepang)," lapor KCNA, dikutip dari AFP.

Sementara itu, Militer Korea Selatan memperkirakan jarak peluncuran pada Kamis, adalah 6.200 kilometer (3.800 mil), jauh lebih jauh daripada ICBM terakhir yang diuji Korea Utara pada Oktober 2017.

Peluncuran rudal pada Kamis kemarin, menandai kembalinya uji coba rudal jarak jauh yang signifikan oleh negara bersenjata nuklir itu. Ini merupakan salah satu dari hampir selusin uji coba senjata Korea Utara sepanjang tahun ini.

Uji coba rudal kali ini kemungkinan merupakan uji coba ICBM terbesar Korea Utara, dan pertama kali mereka menguji coba rudal paling kuat Kim sejak 2017.

Menurut KCNA, Kim mengatakan senjata baru itu akan secara bertahap menjalankan misi dan tugasnya sebagai pencegah perang nuklir yang kuat.

Baca juga: Korsel Tembakkan Beberapa Rudal, Tanggapi Peluncuran ICBM Korut

"(Kim Jong Un) Mengatakan dengan bangga bahwa kemunculan senjata strategis baru DPRK akan membuat seluruh dunia dengan jelas menyadari kekuatan angkatan bersenjata strategis kita sekali lagi," lapor KCNA.

Uji coba nuklir dan rudal jarak jauh telah dihentikan sejak Kim bertemu dengan presiden AS saat itu Donald Trump untuk pertarungan diplomasi yang gagal, yang runtuh pada 2019.

Tetapi, Korea Utara mengancam awal tahun ini bahwa mereka dapat meninggalkan moratorium yang diberlakukan sendiri pada uji coba nuklir dan rudal jarak jauh, dan AS dan Korea Selatan telah memperingatkan bulan ini Pyongyang sedang bersiap untuk meluncurkan ICBM dalam jarak penuh.

Korea Utara telah lama mendambakan sebuah ICBM yang dapat membawa banyak hulu ledak.

Sedangkan, Korea Selatan dan AS mengatakan, Korea Utara telah menguji Hwasong-17 dengan kedok pengembangan "satelit pengintai".

Pekan lalu, uji coba rudal yang kemungkinan adalah Hwasong-17 berakhir dengan kegagalan, meledak di langit di atas ibu kota tak lama setelah peluncuran.

Baca juga: Ukraina Akan Dapat 6.000 Rudal dari Inggris dan 2.000 Senjata Anti-tank dari Jerman

Korea Utara telah melakukan tiga uji coba rudal balistik antarbenua yang terakhir pada November 2017, dari sebuah Hwasong-15m yang dianggap cukup kuat untuk mencapai daratan Amerika Serikat.

Seoul, Tokyo, dan Washington mengutuk peluncuran rudal antarbenya Pyongyang pada Kamis, yang akan meningkatkan ketegangan di semenanjung itu di tengah transisi presiden di Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com