Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Menteri Keuangan Afghanistan, Lari ke AS Kini Jadi Pengemudi Uber

Kompas.com - 20/03/2022, 21:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Khalid Payenda, yang pernah menjadi menteri keuangan Afghanistan terlihat mengemudikan Uber (pengemudi online) di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Beberapa hari sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban Agustus lalu, dia bekerja di bawah Ashraf Ghani, presiden Afghanistan, yang kini “diterima” di Uni Emirat Arab.

Dalam pelariannya, Ashraf Ghani diduga telah membawa serta 169 juta dollar AS (Rp 2,4 triliun), dari perbendaharaan Afghanistan.

Baca juga: Saat Barat Fokus Perang Ukraina, Krisis Afghanistan Memburuk

“Jika saya menyelesaikan 50 perjalanan dalam dua hari ke depan, saya menerima bonus 95 dollar AS (Rp 1,3 juta),” kata Payenda menyinggung soal tambahan gaji yang kini dia dapatkan enam bulan lebih setelah AS angkat kaki dari negaranya dilansir dari Guardian pada Minggu (20/3/2022).

Kepada Washington Post, dari belakang kemudi Honda Accord, pria berusia 40 tahun itu mengaku pernah mengawasi anggaran 6 miliar dollar AS (Rp 86 triliun) yang disalurkan AS untuk Afghanistan.

Dalam satu malam awal minggu ini, dia dilaporkan menghasilkan “sedikit di atas 150 dollar AS (Rp 2,1 juta) untuk enam jam kerja pada hari normal, tidak termasuk ongkos perjalanan.

Payenda mengaku hanya memberi tahu seorang penumpang, bahwa dia perlu melakukan "cukup penyesuaian" sejak kepindahannya dari Kabul ke Washington.

Dia mengaku bersyukur atas kesempatan untuk dapat menghidupi keluarganya.

Tetapi, “Saat ini, saya tidak punya tempat. Tempat saya bukan di sini (AS) dan saya tidak pantas di sana (Afghanistan). Ini adalah perasaan yang sangat kosong.”

Baca juga: Menolak Bekerja Sama dengan Taliban, Diplomat Afghanistan Terus Dapat Tekanan

Saat ini, Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan dan ekonomi. Aset negara itu dibekukan dan terputus dari bantuan internasional.

Sementara pemerintah Taliban yang menggantikan rezim yang didukung AS, masih memerlukan pengakuan dari dunia internasional.

The Post menggambarkan pengalaman Payenda pada akhir 2020, ketika ibunya meninggal karena Covid-19 di rumah sakit Kabul yang miskin.

Dia menjadi Menteri Keuangan Afghanistan setelah itu. The Post mengatakan dia sekarang berharap dia tidak pernah mengambil posisi itu.

“Saya melihat banyak hal buruk, dan kami gagal,” katanya.

“Saya adalah bagian dari kegagalan. Sulit ketika Anda melihat kesengsaraan orang-orang dan Anda merasa bertanggung jawab.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com