Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit di Pegunungan Andes Peru Runtuh, Puluhan Rumah Tertimbun

Kompas.com - 17/03/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

RETAMAS, KOMPAS.com - Tanah longsor terjadi di kota Retamas, di wilayah La Libertad Peru, menghancurkan beberapa rumah dan bangunan lainnya pada Selasa (15/3/2022).

Upaya pencarian warga yang hilang terus dilakukan setelah tanah longsor besar melanda komunitas di utara negara itu.

Baca juga: Sedikitnya 78 Orang Tewas akibat Tanah Longsor dan Banjir Bandang Brasil

Petugas penyelamat di Peru menemukan setidaknya mayat dua orang, termasuk bayi berusia satu bulan.

"Kami berhasil mengevakuasi jasad satu orang dewasa, seorang pria, dan seorang gadis berusia satu bulan," kata Jose Rivas, juru bicara tim penyelamat polisi pada Rabu (16/3/2022) sebagaimana dilansir Al Jazeera.

"Kemungkinan besar dia berusaha melindungi gadis itu dan tanah longsor mengubur mereka berdua," kata Rivas, menambahkan bahwa mayat-mayat itu ditemukan di reruntuhan pasar.

Menteri Pertahanan Peru Jose Luis Gavidia mengatakan sebelumnya bahwa delapan orang diselamatkan tanpa cedera dari puing-puing. Sementara delapan lainnya - termasuk tiga anak-anak - masih hilang.

“Saya berhasil keluar tepat waktu (tetapi) rumah saya terkubur. Tanah longsor tidak menyisakan apa-apa bagi kami,” kata Ledy Leiva, yang melarikan diri bersama lima anggota keluarga.

Baca juga: Tanah Longsor Terjang Ibu Kota Ekuador, Lumpur Hitam Menyeret Semuanya

Bencana alam ini terjadi di tengah tantangan politik dan lingkungan yang intens di “Negara Andes”.

Pada Senin (14/3/2022), Kongres Peru memberikan suara mendukung dimulainya proses pemakzulan terhadap Presiden Pedro Castillo atas tuduhan korupsi.

Pada Januari, tumpahan minyak besar di pantai Pasifik negara itu mendatangkan malapetaka pada kehidupan dan mata pencaharian ribuan nelayan skala kecil.

Presiden Peru Pedro Castillo tiba di Retamas pada Rabu (16/3/2022) untuk memeriksa kerusakan.

“Di Peru kami tidak memiliki peta risiko, ada orang yang berani memasang atap di atas sungai atau mengebor lubang di bukit untuk membuat rumah,” kata Castillo, merujuk pada orang miskin yang tidak punya pilihan selain membangun rumah darurat di tempat-tempat yang berbahaya.

Lembaga Pertahanan Sipil Nasional Peru mengatakan tanah longsor itu terjadi akibat hujan lebat.

Baca juga: Baru 3 Hari Menjabat, Perdana Menteri Peru Langsung Mundur

Menurut pihak berwenang setempat daerah tersebut, tempat para pekerja tambang umumnya tinggal, merupakan gunung yang tertutup vegetasi. Jadi, tidak cocok untuk membangun rumah.

Sebelumnya pada Rabu (16/3/2022) Castillo berkicau bahwa pemerintahnya akan membantu keluarga yang terkena dampak.

“Kami akan mendukung keluarga yang terkena dampak dan mengoordinasikan berbagai tindakan dengan otoritas setempat,” katanya.

Gambar yang beredar di media sosial pada Selasa (15/3/2022) menunjukkan rumah-rumah tertutup lumpur dan batu sementara tetangga menyaksikan dengan ngeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com