Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Daftar Pengawasan AS yang Sebut Shopee, Tokopedia, dan BukaLapak Jual Barang Palsu

Kompas.com - 22/02/2022, 10:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebanyak tiga e-commerce yang beroperasi di Indonesia yaitu Shopee, Tokopedia, dan BukaLapak masuk ke daftar pengawasan yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS).

Daftar pengawasan atau Notorious Market List itu menyebut Tokopedia, Shopee, dan BukaLapak diduga menjual barang palsu atau bajakan yang melanggar hak cipta.

Notorious Market List sendiri sudah rutin dirilis sejak 2006 yang berisikan daftar perusahaan-perusahaan global.

Baca juga: Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Media Asing Ikut Soroti

Pada edisi 2021, terdapat 42 platform atau perusahaan online yang diduga terlibat atau memfasilitasi penjualan barang palsu.

Selain BukaLapak, Tokopedia, dan Shopee, platform atau e-commerce lainnya yang masuk daftar ini meliputi AliExpress, MP3Juices, Uploaded, hingga WeChat.

Dikutip dari situs web Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat, berikut adalah isi daftar pengawasan yang mencakup Shopee, Tokopedia, dan BukaLapak.

1. Tokopedia

Cara buka toko online di aplikasi Tokopedia dengan mudah dan cepatTokopedia Cara buka toko online di aplikasi Tokopedia dengan mudah dan cepat
Dalam Notorious Market List, Tokopedia disebut sebagai salah satu pasar e-commerce terbesar di Indonesia, yang berfungsi sebagai platform bagi vendor pihak ketiga untuk mengunggah barang, dan menawarkan berbagai produk termasuk pakaian, elektronik, dan buku teks.

"Pemegang hak cipta melaporkan temuan tingginya harga dan jumlah pakaian palsu, kosmetik dan aksesori palsi, buku teks bajakan, dan materi bahasa Inggris bajakan lainnya di platform ini," demikian keterangan di daftar tersebut.

"Beberapa pemegang hak cipta mengakui ada peningkatan dalam sistem pemberitahuan dan penghapusan Tokopedia, serta peningkatan keterlibatannya dengan merek untuk mengatasi kekhawatiran tentang pemalsuan di platform-nya."

"Namun, para pemegang hak cipta lainnya percaya bahwa sistem Tokopedia membebani pemegang hak cipta dengan meminta lebih banyak informasi daripada yang diperlukan, tidak cepat menghapus daftar barang palsu, dan tidak memungkinkan pemegang hak cipta untuk melacak status atau hasil pemberitahuan mereka."

"Kekhawatiran lain termasuk pemeriksaan penjual yang tidak efektif dan sistem poin penalti untuk pelanggar berulang yang lebih memberatkan pemegang hak cipta untuk mengidentifikasi beberapa barang palsu sebelum Tokopedia mencegah penjual mencantumkan barang tersebut."

Tokopedia lalu disarankan meningkatkan kata kunci proaktif, menyaring harga dan gambar, guna mendeteksi serta menghapus barang palsu sebelum ditampilkan kepada pengguna.

Baca juga: Gojek-Tokopedia Merger Jadi GoTo, Begini Kata Media Asing...

2. BukaLapak

Logo PT Bukalapak.comDokumentasi Bukalapak Logo PT Bukalapak.com
E-commerce yang didirikan pada 2010 ini adalah salah satu yang terbesar di Indonesia dengan 100 juta pengguna aktif, dan 6,5 juta penjual yang dilaporkan di platform-nya.

"Pemegang hak cipta mencatat bahwa sebagian besar produk bermerek di platform ini tidak asli dan barang-barang tersebut sering kali secara terbuka diberi label “replika” produk bermerek," tulis keterangan di Notorious Market List.

"Walau BukaLapak baru-baru ini melakukan beberapa perbaikan pada sistem anti-pemalsuannya, termasuk protokol pemeriksaan penjual dan proses penghapusan, pemegang hak cipta tetap khawatir bahwa protokol pemeriksaan penjual BukaLapak tidak cukup mencegah penjual barang palsu mendaftar ke platform."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com