BERLIN, KOMPAS.com - Negara-negara Eropa mengumumkan rencana “kembali normal” dengan mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 meskipun infeksi varian Omicron masih tinggi.
Sebelumnya negara-negara termasuk Swesia, Denmark dan Norwegia telah mengumumkan pencabutan sebagian besar pembatasan Covid-19.
Baca juga: Swedia Umumkan Pandemi Berakhir, Nilai Covid-19 Sudah Tak Terlalu Mengancam
Pada Rabu (16/2/2022) pagi, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan akan melonggarkan pembatasan Covid-19 karena gelombang infeksi dari varian virus corona varian Omicron tampaknya telah melewati puncaknya.
Setelah pertemuan dengan para kepala negara bagian, Scholz mengatakan Jerman siap untuk melihat ke depan dengan lebih percaya diri terkait Covid-19. Namun, dia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.
Baca juga: “Stabilkan dan Kendalikan”, Xi Jinping Serukan Keprihatinan atas Wabah Covid-19 Hong Kong
“Kami sekarang dapat menarik pembatasan selangkah demi selangkah, tetapi kami harus terus berhati-hati,” kata Scholz.
Dalam rencana tiga tahap, pemerintah Jerman setuju mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi yang divaksinasi atau pulih dari virus dalam beberapa hari.
Pemeriksaan di toko non-esensial untuk bukti vaksinasi atau hasil tes negatif akan dihentikan, tetapi masker tetap diperlukan.
Orang Jerman yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke restoran dengan tes negatif mulai 4 Maret, menurut rencana pemerintah.
Semua pembatasan utama, termasuk persyaratan untuk bekerja dari rumah, akan berakhir pada 20 Maret, tetapi persyaratan untuk menjaga jarak dan memakai masker di dalam ruangan dan di transportasi umum akan tetap berlaku setelah 19 Maret.
Baca juga: Korea Selatan Laporkan Rekor Covid-19 Baru, 90.443 Kasus Sehari
Swiss juga mengumumkan akan membatalkan hampir semua pembatasan Covid-19 mereka meskipun virus masih beredar kuat.
Pemerintah Swiss mengatakan kondisinya tepat untuk "normalisasi cepat" kehidupan secara nasional.
Mulai Kamis (17/2/2022), satu-satunya persyaratan virus corona yang tersisa di Swiss adalah kewajiban untuk mengasingkan diri selama lima hari setelah tes positif, dan memakai masker di transportasi umum dan di lembaga perawatan kesehatan.
Namun, aturan tersebut akan berakhir paling lambat akhir Maret.
"Dewan Federal mengambil keputusan untuk mencabut sebagian besar tindakan untuk menahan pandemi virus corona," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Saat Hamil Bantu Proteksi Bayi Setelah Lahir
Sementara itu, Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan pemerintahnya akan membatalkan sebagian besar tindakan pencegahan pandemi mulai 5 Maret.