Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Kebebasan yang Terinspirasi Aksi di Kanada Dilarang di Perancis

Kompas.com - 11/02/2022, 06:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

 

PARIS, KOMPAS.com - Polisi di Paris mengatakan bahwa pengunjuk rasa "konvoi kebebasan" akan dilarang memasuki kota mulai Jumat (10/2/2022).

Dilansir Reuters, para pengunjuk rasa diperingatkan bahwa mereka bisa menghadapi dua tahun penjara, denda 4.500 euro dan SIM yang ditangguhkan karena melanggar perintah.

Sebagian besar pengunjuk rasa dilaporkan datang dari Perancis selatan, tetapi diyakini peserta lain akan muncul dari kota-kota di seluruh negara, memprotes pembatasan pandemi.

Baca juga: Saat Sopir Truk yang Menentang Pembatasan Covid-19 Nekat Blokade Penyeberangan Internasional AS-Kanada…

Para pengunjuk rasa terinspirasi demonstrasi Kanada menentang mandat vaksin dan memblokade ibukota Kanada di Ottawa.

Protes di Kanada juga mengganggu jalur perdagangan dengan menghalangi jembatan antara AS dan Kanada.

Beberapa pengunjuk rasa Perancis juga dilaporkan mengibarkan bendera Kanada selama demonstrasi, sebagai dukungan kepada demonstran asli.

Protes lain terhadap pembatasan Covid-19 yang didorong oleh demonstrasi Kanada telah muncul di Australia dan Selandia Baru.

Baca juga: PM Kanada Sembunyi di Lokasi Rahasia Saat Protes Mandat Vaksin Covid-19 Serbu Ibu Kota

Pekan lalu, banyak orang ditangkap di protes Kanada.

Dinas Kepolisian Ottawa mengatakan telah meluncurkan 60 investigasi kriminal atas demonstrasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com