Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Truk Tolak Pembatasan Covid Jadi Tak Terkendali, Ottawa Umumkan Keadaan Darurat

Kompas.com - 07/02/2022, 11:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

OTTAWA, KOMPAS.com - Ibu Kota Kanada menyatakan keadaan darurat sebagai tanggapan atas protes pengemudi truk terhadap pembatasan Covid, yang telah berlangsung lebih dari seminggu.

Wali Kota Ottawa Jim Watson mengatakan kota itu benar-benar di luar kendali, dengan jumlah demonstran melebihi polisi.

Baca juga: PM Kanada Sembunyi di Lokasi Rahasia Saat Protes Mandat Vaksin Covid-19 Serbu Ibu Kota

Menurut dia, aksi unjuk rasa tersebut mengancam keselamatan dan keamanan warga.

Pengemudi truk telah melumpuhkan pusat kota Ottawa dengan kendaraan dan tenda menghalangi jalan.

"Konvoi Kebebasan" dimulai sebagai gerakan menentang persyaratan pemerintah agar pengemudi truk wajib menerima vaksin Covid-19.

Truk dan pendukung berjalan di Bloor Street selama demonstrasi mendukung konvoi pengemudi truk di Ottawa memprotes pembatasan COVID-19, di Toronto, Sabtu, 5 Februari 2022. 
AP PHOTO/NATHAN DENETTE Truk dan pendukung berjalan di Bloor Street selama demonstrasi mendukung konvoi pengemudi truk di Ottawa memprotes pembatasan COVID-19, di Toronto, Sabtu, 5 Februari 2022.

Watson belum memberikan perincian tentang tindakan apa yang mungkin dia terapkan.

Namun dilansir dari BBC, polisi mengatakan pada Minggu (6/2/2022) sore, mereka akan meningkatkan penegakan hukum, termasuk kemungkinan penangkapan orang yang berusaha membantu para pengunjuk rasa.

Sebuah pernyataan dari otoritas kota mengatakan keadaan darurat "mencerminkan bahaya dan ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan penduduk, yang ditimbulkan oleh demonstrasi yang sedang berlangsung dan menyoroti perlunya dukungan dari yurisdiksi dan tingkat pemerintahan lain".

Baca juga: Provinsi di Kanada Bebankan Pajak bagi Penduduk yang Tak Mau Divaksin Covid-19

Beberapa warga Ottawa keberatan dengan demonstrasi tersebut.

Keluhan berkisar dari truk yang mogok yang menghambat lalu lintas, munculnya bangunan kayu darurat di taman kota hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan akan pelecehan dan bahkan kekerasan.

Polisi mengatakan mereka prihatin tentang bagaimana konvoi itu menarik retorika ekstremis.

Sebagai tanggapan, penyelenggara “Freedom Convoy” berjanji untuk melakukan protes secara damai dan menghormati hukum, tetapi juga tetap untuk "bertahan selama diperlukan".

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini oleh Abacus Data menemukan 68 persen orang Kanada merasa mereka "tidak sependapat" dengan para pengunjuk rasa, sementara 32 persen mengatakan mereka "sependapat" dengan para pengemudi truk.

GoFundMe mengatakan pada Jumat (4/2/2022) akan menahan jutaan dolar yang dikumpulkan untuk para pengemudi truk, mengutip laporan polisi tentang kekerasan.

Baca juga: Kanada dan Sejumlah Negara Masuk Level 4 CDC, Berisiko Tinggi untuk Bepergian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com