Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Isi Mobil Diesel dengan Bensin, Petugas SPBU Ini Diminta Ganti Rugi Rp 16 Juta

Kompas.com - 02/02/2022, 08:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com – Seorang petugas di salah satu SPBU Caltex di Singapura dilaporkan sempat secara tidak sengaja mengisi bensin senilai 20 dollar Singapura (sekitar Rp 200.000) ke dalam kendaraan diesel pada Jumat (21/1/2022).

Akibat kejadian itu, sang petugas awalnya diberitahu bahwa dia harus membayar ganti rugi senilai 1.500 dollar Singapura (sekitar Rp 16 juta).

Biaya ganti rugi itu ditujukan untuk membayar jasa bengkel yang telah menguras bensin dari tanki mobil, termasuk biaya sewa mobil pengganti milik pelanggan.

Baca juga: Tanggapan Singapura soal Ambil Alih Ruang Udara Natuna oleh Indonesia

Diberitakan Channel News Asia (CNA), Rabu (2/2/2022), petugas SPBU awalnya diberi tahu bahwa total biaya perbaikan mobil hanya sekitar 40 dollar Singapura.

Namun, setelah sekitar sepekan, petugas SPBU diberi tahu bahwa dirinya harus memberikan kompensasi lebih dari 1.500 dollar Singapura kepada pelanggan.

Jumlah ini sudah termasuk mobil yang telah disewa pelanggan, biaya parkir, dan semua biaya terkait transportasi yang telah dikeluarkan pelanggan selama mobil Kia-nya berada di bengkel.

Petugas SPBU juga diberitahu bahwa 1.500 dollar AS akan dipotong dari gajinya jika dia gagal membayarnya pada Jumat (28/1/2022). Hal ini diceritakan petugas tersebut kepada kepada CNA melalui telepon.

Sang petugas SPBU mengaku tidak bisa membayar ganti rugi itu, dan terdengar cemas karena takut dia akan kehilangan pekerjaannya.

Sementara itu, mantan bos petugas SPBU itu, menyampaikan bahwa sesuai pengalamanya, SPBU seharusnya memiliki cakupan asuransi.

Baca juga: Gelombang Ke-7 Covid-19 Mulai Terjang Singapura

“Biasanya, kebutuhan biaya apa pun di bawah 500 dollar Singapura akan ditanggung oleh asuransi,” kata pengusaha yang enggan disebutkan namanya tersebut kepada CNA.

Petugas SPBU telah menelepon mantan bosnya untuk meminta nasihat setelah kejadian tersebut.

"Saya telah memberi tahu (petugas SPBU) bahwa jika dia menerima teguran dari bosnya, saya dapat memberinya pekerjaan. Dia selalu menjadi pekerja yang baik, jadi ini yang paling bisa saya lakukan," kata pengusaha itu dalam telepon.

Tanggapan Chevron Singapura

Menanggapi pertanyaan CNA, juru bicara dari Chevron Singapura yang mengawasi merek Caltex mengatakan, SPBU yang terlibat dalam kejadian tersebut dioperasikan oleh penyedia layanan pihak ketiga.

Namun, Chevron mengambil pandangan tegas tentang praktik ketenagakerjaan yang adil.

"Segera setelah mengetahui kejadian ini, kami menghubungi penyedia layanan dan mengklarifikasi bahwa mengenakan denda finansial pada karyawan mereka tidak selaras dengan nilai-nilai Chevron pada praktik ketenagakerjaan yang adil," kata perusahaan itu.

Baca juga: Sebar Video Majikan Telanjang di TikTok, TKI di Singapura Dibui 17 Bulan

Chevron juga telah meyakinkan petugas SPBU bahwa dia tidak akan diminta untuk membayar biaya insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com