Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Kompas.com - 29/01/2022, 10:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KIEV, KOMPAS.com - Apakah pasukan Rusia bersiap melancarkan perang di Ukraina? Apa risiko invasi ini, bila terjadi? Ada sejarah apa di balik kedua negara?

Rusia ingin Barat berjanji agar Ukraina tak bergabung dengan aliansi pertahanan mereka, NATO. Meski kedua belah pihak terus bernegosiasi, situasi di wilayah itu semakin tegang.

Moskwa telah mengirim sekitar 100.000 tentara ke dekat perbatasan kedua negara. Sementara, ketakutan akan terjadi invasi, membuat sejumlah negara menarik perwakilannya dari ibu kota Ukraina, Kiev.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Mengapa Rusia mengancam Ukraina?

Rusia menampik tuduhan mereka merencanakan invasi terhadap Ukraina, namun dalam sejarahnya, negara ini sudah pernah menguasai teritori Ukraina dan kini memiliki sekitar 100.000 tentara di perbatasan.

Rusia juga telah lama keberatan dengan Ukraina yang terus mendekat kepada institusi-institusi Eropa, terutama NATO.

BBC INDONESIA Perbandingan kekuatan militer Rusia dengan Ukraina
Ukraina berbagi perbatasan negara dengan Uni Eropa dan Rusia, namun sebagai salah satu bekas Republik Uni Soviet (USSR), ia memiliki ikatan sosial dan kultur yang erat dengan Rusia. Bahasa Rusia juga dipakai secara luas di sana.

Saat Ukraina menumbangkan presiden mereka yang pro-Rusia pada awal 2014, Rusia menganeksasi bagian selatan negara itu, Semenanjung Crimea, dan memberi sokongan pada kelompok separatis yang merebut sebagian besar wilayah timur Ukraina.

Sejak itu, para pemberontak ini kemudian memerangi militer Ukraina dalam konflik yang telah merenggut 14.000 nyawa.

Seorang prajurit perempuan Ukraina saat berpatroli.AFP/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Seorang prajurit perempuan Ukraina saat berpatroli.
Seberapa besar kemungkinan invasi?

Rusia bersikukuh mengatakan tak berencana menyerang Ukraina; dan Kepala Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov mengecam pemberitaan tentang rencana invasi itu.

Tapi ketegangan terus meningkat, dan Presiden Vladimir Putin mengancam "tindakan pembalasan militer-teknikal yang pantas" bila apa yang disebutnya sebagai pendekatan agresif dari Barat ini terus berlangsung.

Sekretaris jenderal NATO memperingatkan risiko konflik sangat nyata dan Presiden Biden berkata, ia menebak Rusia akan melanjutkan penyerangan.

Amerika Serikat mengaku mengetahui bahwa pasukan Rusia akan masuk ke area Ukraina "dengan pemberitahuan mendadak".

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Televisi-televisi Rusia menayangkan gambar tank-tank yang berpatroli di dekat perbatasan Ukraina.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via BBC INDONESIA Televisi-televisi Rusia menayangkan gambar tank-tank yang berpatroli di dekat perbatasan Ukraina.
AS juga berkata Rusia tidak memberi penjelasan apa-apa tentang penempatan pasukan di dekat perbatasan - dan fakta bahwa pasukan Rusia telah mengarah ke Belarus untuk latihan.

Pada Rabu (26/1/2022), Biden berkata akan ada "konsekuensi besar" jika Rusia bergerak menyerang Ukraina. Dalam sesi wawancara dengan wartawan, Biden menjawab "ya" saat ditanya apakah AS akan menjatuhkan sanksi internasional kepada Presiden Putin bila invasi terjadi.

Kremlin dilaporkan marah akan pernyataan Biden ini. Dmitry Peskov, juru bicara Putin, berkata sanksi tidak akan "menyakiti" Putin, tapi aksi ini akan "merusak secara politik".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com