Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Perintahkan Keluarga Personel Kedutaan Besar Keluar dari Ukraina Segera

Kompas.com - 23/01/2022, 08:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

KIEV, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu AS) memerintahkan keluarga personel Kedutaan Besar AS yang tinggal di Ukraina untuk mulai mengungsi setidaknya Senin (24/1/2022).

Kementerian itu juga dilaporkan akan memberi tahu warga negaranya di Ukraina minggu depan, untuk berangkat melalui penerbangan komersial “selama itu masih tersedia,” kata seorang pejabat kepada Daily Mail pada Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Prediksi Serangan Rusia ke Ukraina, dari Siber hingga Invasi Besar

Perintah itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu di Jenewa pada Jumat (21/1/2022), untuk pembicaraan krisis mengenai krisis Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meramalkan perang 'skala besar' dengan Rusia, jika negara adidaya itu berusaha menduduki kota industri Kharkiv. Dia meyakini wilayah itu menjadi target karena ada memiliki populasi berbahasa Rusia yang besar.

Kharkiv, di Ukraina Timur, adalah kota terbesar kedua di bekas republik Soviet dengan populasi sekitar 1,4 juta, dan Zelensky percaya itu adalah target yang 'layak' untuk Vladimir Putin.

Blinken mengatakan tidak ada terobosan dalam pembicaraan dengan mantan saingan Perang Dingin AS, dalam upaya untuk mencegah perang yang diyakini akan segera terjadi dengan Ukraina.

Baca juga: Enggan Suplai Senjata untuk Lawan Rusia, Jerman Akan Kirim RS Lapangan ke Ukraina

Dalam sambutannya di kedutaan Amerika di Kiev pada Rabu (19/1/2022) setelah bertemu dengan Presiden Zelensky, Blinken memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam 'pemberitahuan yang sangat singkat'.

Blinken bertemu dengan Presiden Zelensky awal pekan ini ketika pemerintahan Biden mengatakan akan memberikan tambahan 200 juta dollar (Rp 2,8 triliun) dalam bantuan militer defensif ke negara itu di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia.

“Kami tahu bahwa ada rencana untuk meningkatkan kekuatan (Rusia) itu bahkan lebih banyak lagi dalam waktu yang sangat singkat.” Blinken mengatakan kepada staf kedutaan di Kiev:

"Itu memberi Presiden Putin kapasitas, juga dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina," kata Blinken.

Baca juga: Dialog AS-Rusia soal Ukraina Kembali Buntu, tapi Sepakat Redakan Ketegangan

Dia juga menyatakan bahwa solusi diplomatik yang damai masih menjadi prioritas, tetapi menekankan situasinya sepenuhnya reaktif terhadap tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya sangat, sangat berharap bahwa kita dapat menjaga ini di jalur diplomatik dan damai, tetapi pada akhirnya, itu akan menjadi keputusan Presiden Putin," kata Blinken.

Pada Kamis (20/1/2022), Biden memperingatkan bahwa setiap pergerakan pasukan Rusia melintasi perbatasan Ukraina merupakan invasi. Moskwa juga akan 'membayar harga yang mahal' untuk tindakan semacam itu.

"Saya sudah sangat jelas dengan Presiden Putin," kata Biden. 'Dia tidak salah paham: Setiap, setiap unit Rusia yang berkumpul bergerak melintasi perbatasan Ukraina, itu adalah invasi.”

Sementara ditanya apakah Rusia diintimidasi oleh Ukraina, Menteri Keamanan Rusia mengatakan "Kami tidak takut pada siapa pun, bahkan tidak pada AS."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com