Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kematian Lenin dan Pukulan Telak bagi Soviet

Kompas.com - 21/01/2022, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Pemimpin Revolusi Uni Soviet, Vladimir Lenin, berada di Gorki, sebuah desa dua puluh mil dari Moskow.

Tanpa diduga, penyakitnya tiba-tiba kambuh, lantas pingsan.

Pemimpin tertinggi sekaligus pendiri Soviet ini meninggal satu jam kemudian, tepat sebelum pukul tujuh malam pada 21 Januari 1924.

Baca juga: Vladimir Lenin dan Perannya Mendirikan Uni Soviet

Dilutip dari arsip Guardian, ketika Kongres bertemu pada pukul sebelas pagi, Kalinin, yang hampir tidak bisa berbicara, mengumumkan kematian Lenin dalam beberapa kalimat yang terputus.

Hampir semua orang di teater besar itu menangis, dan dari semua bagian terdengar ratapan histeris para wanita.

Air mata mengalir di wajah para anggota Presidium. Pawai pemakaman kaum revolusioner memainkan orkestra.

Lashevitch mengumumkan bahwa 21 Januari akan menjadi hari berkabung dalam kalender Rusia.

Baca juga: Mengunjungi Mausoleum Lapangan Merah, Tempat Mumi Vladimir Lenin

Para tetua Kongres akan pergi ke Gorki dan membawa jenazah Lenin ke Moskow besok, di mana jenazah akan disemayamkan di aula serikat pekerja, yang akan dibuka untuk umum.

Pemakaman mungkin akan dilakukan pada hari Sabtu. Kongres, tentu saja, ditunda.

Kematian Lenin sama sekali tidak terduga, karena dia telah membuat kemajuan yang stabil selama beberapa waktu.

Pada awalnya dia hanya diizinkan untuk mendengar judul surat kabar, tetapi belakangan dia telah mengambil bagian yang hampir otokratis dalam mengarahkan pemulihannya sendiri, dan memilih bagian mana yang akan dibacakan untuknya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jasad Stalin Dipindahkan dari Makam Lenin

Lengan kanannya yang lumpuh membuat aktivitas menulis menjadi tidak mungkin, tetapi para pelayannya mengetahui dari secarik kertas di kamarnya bahwa dia diam-diam mengajar dirinya sendiri untuk menulis dengan tangan kirinya.

Sejak itu perkembangannya pesat, dan sebelum Natal, dia bahkan bisa pergi menembak di hutan.

Hanya beberapa hari yang lalu Kamenev mengumumkan dalam sebuah pertemuan bahwa Lenin benar-benar pulih dan akan kembali ke jabatannya.

Baca juga: Kala Lenin dan Hitler Bertarung dalam Pemilihan Wali Kota di Peru

Tapi, pria ini akhirnya meninggal. Kematiannya merupakan pukulan tidak hanya bagi Partai Komunis, tetapi juga bagi seluruh Rusia.

Bahkan musuh-musuh Revolusi yang tidak dapat didamaikan tidak dapat menyembunyikan rasa hormat mereka terhadap salah satu tokoh terbesar dalam sejarah Rusia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com