Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Houthi Tolak Bebaskan Kapal Berbendera UEA yang Disita

Kompas.com - 16/01/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

SANAA, KOMPAS.com – Kelompok pemberontak Houthi Yaman menolak permintaan PBB untuk membebaskan kapal berbendera Uni Emirat Arab (UEA) yang mereka sita awal bulan ini.

Melansir AFP, Sabtu (15/1/2022), kelompok tersebut berdalih bahwa kapal itu membawa senjata.

Kapal Rwabee tidak membawa mainan untuk anak-anak tetapi senjata untuk para ekstremis,” kata seorang tokoh Houthi, Hussein al-Azzi.

Baca juga: ABK Asal Indonesia Disandera Milisi Houthi Yaman, Kemenlu Upayakan Pemulangan

Houthi yang didukung Iran menyita kapal itu pada 3 Januari di pelabuhan Laut Merah Hodeida, bersama dengan 11 awaknya.

Kelompok itu kemudian merilis sebuah video yang menurut mereka adalah peralatan militer di atas kapal.

Di sisi lain, UEA menyatakan bahwa Rwabee adalah kapal kargo sipil.

Baca juga: Perang Yaman: Kenapa Houthi Ingin Merebut Marib?

UEA menyebut kapal itu disewa oleh perusahaan asal Arab Saudi dan telah berada di perairan internasional, membawa peralatan untuk digunakan di rumah sakit lapangan.

UEA menuturkan, penyitaan Kapal Rwabee tersebut sebagai tindakan pembajakan.

Pada Jumat (14/1/2022), Dewan Keamanan PBB menuntut Houthi untuk segera membebaskan Kapal Rwabee beserta krunya.

Baca juga: Perang Yaman, Koalisi Arab Saudi Hancurkan Gudang Senjata Houthi di Ibu Kota

Dewan Keamanan PBB menekankan pentingnya kebebasan navigasi di Teluk Aden dan Laut Merah yang merupakan rute strategis untuk pelayaran internasional.

Dewan Keamanan PBB juga meminta semua pihak meredakan situasi di Yaman, termasuk dengan bekerja sama dengan utusan khusus PBB untuk kembali ke meja perundingan.

Namun Azzi, yang dikutip oleh televisi Al-Masirah milik Houthi, menuduh PBB berpihak pada “pembunuh” yang melanggar hukum internasional.

“(Rwabee adalah) milik negara yang berpartisipasi dalam agresi terhadap rakyat kami dan berperang dengan Yaman, dan memasuki perairan teritorial (Yaman) secara tidak sah,” tutur Azzi.

Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Arab Saudi, 2 Warga Sipil Dilaporkan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com