NEW DELHI, KOMPAS.com - Diperkirakan 1.500 orang menghadiri pemakaman monyet di India baru-baru ini, dengan upacara penguburan termasuk prosesi besar dan pesta, di tengah ancaman pandemi virus corona.
Melansir Newsweek pada Rabu (12/1/2022), video yang diunggah ke Twitter menunjukkan kerumunan orang menghadiri acara yang diklaim berlangsung sebagai upacara terakhir untuk si monyet lutung.
Dalam rekaman itu, dapat terdengar alunan musik sementara prosesi terlihat berlangsung dengan tandu kayu, yang membawa tubuh monyet diangkat tinggi-tinggi oleh warga yang menghadiri pemakaman.
Penduduk desa Dalupura di distrik Rajgarh pertama kali mengadakan upacara pemakaman lutung yang mati kedinginan pada 29 Desember dengan nyanyian himne.
Sekarang desa itu menjadi tuan rumah pesta massal untuk lebih dari 1.500 orang, sebagai bagian dari ritual pemakaman tulis akun @Anurag_Dwary di Twitter pada Selasa (11/1/2022).
Para peserta pada acara tersebut, yang berlangsung di sebuah desa di negara bagian Madhya Pradesh, juga difilmkan duduk berkelompok di acara tersebut, dan makan makanan yang disajikan oleh orang lain di bawah struktur tenda yang berwarna-warni.
??? ????? ?? ????? ??????, ???? ???? ??????? ??? ?? ???? ??? ?? ????? ???? ?? ???? 144 ?? ??????? ??? ????????? ?? ????? ???? ?? ??? ?? pic.twitter.com/yPq0lSkV2N
— Anurag Dwary (@Anurag_Dwary) January 11, 2022
Monyet lutung, yang memiliki berbagai subspesies, adalah pemandangan umum di “Anak Benua” India, dan sering berinteraksi dengan manusia.
Studi telah membahas bagaimana peningkatan kedekatan manusia dengan monyet telah memengaruhi perilaku mereka.
Satu makalah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Biodiversity and Conservation menunjukkan bahwa lutung kini semakin bergantung pada makanan yang dibudidayakan oleh manusia.
NDTV melaporkan, dua orang yang diduga menjadi penyelenggara dari pemakaman monyet massal itu akhirnya ditangkap atas tuduhan melanggar pembatasan Covid-19 India.
Media lokal itu melaporkan bahwa penduduk Dalupura, sebuah desa di Madhya Pradesh, telah merencanakan upacara pemakaman itu setelah monyet lutung yang sering berkunjung ke desa mati pada 29 Desember.
Peristiwa tersebut dilaporkan melanggar Pasal 144 hukum India, yang memungkinkan pejabat terkemuka negara bagian atau teritori di India, untuk melarang atau membatasi pertemuan orang dalam keadaan mendesak atau untuk menangani bahaya.
Pasal 144 telah digunakan oleh pemerintah nasional dan negara bagian untuk menegakkan langkah-langkah keamanan terkait dengan pandemi Covid-19 India.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa Covid-19 India melaporkan 168.063 kasus baru dalam periode 24 jam terakhir, menurut laporan Newsweek pada Rabu (12/1/2022).
Sebagai negara terpadat kedua di Bumi, dengan sekitar 1,38 miliar penduduk, India telah melaporkan 35 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan 484.213 kematian terkait dengan pandemi.
Di Madhya Pradesh tempat pemakaman monyet berlangsung, telah dilaporkan 2.317 kasus Covid-19 baru dan satu kematian dalam periode 24 jam terakhir, dengan peningkatan kasus yang dilaporkan terkait dengan penyebaran varian Omicron.
Baca juga: Covid-19 India Kembali Laporkan 100.000 Lebih Kasus Baru, Semua Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.