Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneguhkan Peran Indonesia sebagai Jembatan dalam Diplomasi Internasional

Kompas.com - 08/01/2022, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia adalah jembatan dalam bidang diplomasi. Istilahnya, bridge builder.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam wawancara khususnya bersama Pemred Kompas.com Wisnu Nugroho di Podcast Beginu, menegaskan hal ini.

Menurutnya, peran indonesia sebagai bridge builder, sudah teruji di Dewan Keamanan PBB.

"Saat itu, isunya besar-besar. Di DK, saat ada gap besar antar-negara, kita yang membangun jembatan," ujarnya.

Baca juga: Retno Marsudi Tekankan Pentingnya Memperoleh Kepercayaan dalam G20

Jembatan, menurut Retno, sesuai dengan semangat politik luar negeri Indonesia, yakni bebas-aktif.

Indonesia tak memihak sana-sini. Teguh berada di tengah. Tak di kanan, tak di kiri. Netral. Menjadi jembatan.

"Kita membangun sebanyak mungkin jembatan sehingga bisa menemukan titik tengah. bisa ketemu, connect, terhubung," tambah Retno.

Hal inilah yang jadi semangat Indonesia tatkala jadi Presidensi G20, yang dimulai Desember 2021 hingga 2022.

Baca juga: Retno Marsudi: Tema G20 Punya Makna Indonesia Banget

Permasalahan internasional memanglah pelik. Setiap negara, menurut Retno, punya egoisme masing-masing.

Maka dari itu, dalam G20, Indonesia harus bisa "meng-entertain" semua negara. Ini khususnya saat membahas tiga topik utama dalam gelaran G20, yakni kesehatan, transisi energi, transformasi digital.

Wisnu, sedikit menyentil tentang negara mana yang "paling berat" dibangun jembatannya.

"Paling berat membangun jembatan mana, tahu sendiri jawabannya deh, jembatannya beton kokoh," ujar Retno sambil terkekeh.

Baca juga: Sejumlah Poin Penting Pertemuan Retno Marsudi dan Menlu AS

Membangun jembatan, diakui Retno, adalah peran di "jalan yang sepi".

Tak ada yang terlalu mempedulikan jembatan, hanya peduli dengan tujuan akhir.

"Ketika orang sudah melewati jembatan, perbedaan memang tidak terlalu dirasakan," ujar Retno.

"Tapi ketika jembatan itu roboh, baru akan terasa," tambahnya, semakin menegaskan peran Indonesia sebagai bridge builder di kancah diplomasi internasional.

Baca juga: Sejumlah Poin Penting Pertemuan Retno Marsudi dan Menlu AS

Jembatan memang memegang peran penting. Sebagai penghubung, sebagai sarana mencapai tujuan. Tanpa jembatan, yang bisa dilakukan hanyalah putar haluan, lama mencapai tujuan.

Simak obrolan lengkap Wisnu Nugroho dan Retno Marsudi dalam Podcast Beginu di YouTube Kompas.com lewat link bit.ly/BeginuRetno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com