Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presidensi G20, Indonesia akan Bawa Suara Negara-negara Berkembang

Kompas.com - 06/01/2022, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai Presiden G20, Indonesia akan membawakan suara negara-negara berkembang dan least developed countries (LDCs).

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam wawancara khusus bersama Kompas.com melalui siniar (podcast) BEGINU episode spesial Presidensi G20 Indonesia.

Retno mengakui bahwa selama pandemi Covid-19, kesenjangan bukannya semakin mendekat tapi semakin melebar, contohnya soal vaksinasi.

Baca juga: Rapat Menteri Pembangunan Anggota G20 Digelar di Belitung

Gap vaksinasi antara negara maju dan negara berkembang sangat jauh sekali,” kata Retno dikutip pada Kamis (6/1/2021).

Dia menambahkan, WHO menargetkan vaksinasi di masing-masing negara adalah 40 persen dari populasinya. Kenyataannya, masih ada sekitar 41 negara yang capaian vaksinasinya 10 persen saja tidak sampai.

Pandemi dan akses vaksin yg belum setara ini, lanjut Retno, menyebabkan semakin sulitnya mencapai target-target yang ditetapkan dalam sustainable development goals (SDGs).

“Jadi Presiden (Joko Widodo) berkata, ‘oke, ini adalah pertemuan besar. Targetnya adalah bagaimana negara-negara besar ini dapat berbuat untuk yang lain, terutama untuk negara berkembang’,” ujar Retno.

Baca juga: Status Pandemi Diperpanjang, MotoGP hingga Pertemuan G20 Dipastikan Tetap Jalan

Selain itu, untuk kali pertama, Indonesia akan mengundang negara-negara kepulauan kecil di kawasan Pasifik dan Karibia sebagai tamu dalam pertemuan G20 yang kali ini diketuai Indonesia.

“Idenya adalah bagaimana kelompok besar ini dapat menjadi katalis bagi kerja sama yang konkret dan bermanfaat bagi negara berkembang,” tutur Retno.

Untuk diketahui, Indonesia akan menjadi ketua G20 selama setahun yakni mulai 1 Desember 2021 hingga 2022.

Anggota G20 terdiri atas Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa.

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Punya Peran Besar dalam Pemulihan Ekonomi Dunia Saat jadi Presidensi G20

Sebagai pemegang tampuk kepeimpinan G20 kali ini, Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger.

Menurut Retno, tema yang diusung tersebut Indonesia banget. Recover Together, Recover Stronger terdiri atas tiga kata yakni recover, together, dan stronger.

Recover dan stronger itu adalah tujuannya. Sedangkan alat untuk ke sana adalah together, melalu kerja sama, solidaritas, dan inklusivitas,” jelas Retno.

Pengambilan tema Recover Together, Recover Stronger juga tak lepas dari refleksi hidup selama pandemi bahwa kerja sama, kebersamaan, solidaritas, dan inklusivitas adalah hal yang sangat penting.

“Karena kita tahu, kalau semua ini tak ada, maka yang dinamakan recover together dan recover stronger tidak akan mungkin terjadi,” ujar Retno.

Baca juga: Persiapan KTT G20, Erick Thohir Minta AP I Pastikan Kesiapan Bandara Ngurah Rai Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com