Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Perancis Ancam Persulit Hidup Warganya yang Tak Mau Divaksinasi Covid-19

Kompas.com - 05/01/2022, 09:11 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Selasa (4/1/2022), memperingatkan warganya yang belum divaksinasi Covid-19 hingga saat ini.

Dia mengancam akan membuat sulit warga yang tidak mau divaskinasi dengan membatasi akses ke aspek-aspek penting kehidupan di Perancis.

"Untuk yang tidak divaksinasi, saya benar-benar ingin merepotkan mereka. Dan kami akan terus melakukan ini, sampai akhir. Ini adalah strateginya," kata Marcon kepada surat kabar Le Parisien dalam sebuah wawancara.

Baca juga: 874 Mobil Kembali Dibakar di Seluruh Perancis pada Malam Tahun Baru

Diberitakan Kantor Berita AFP, Rabu (5/1/2022), Marcon menambahkan pembatasan yang dia maksud berarti membatasi sebanyak mungkin akses warga tersebut ke aktivitas dalam kehidupan sosial.

Komentar Macron ini muncul ketika Pemerintah Perancis berupaya mendorong undang-undang parlemen yang akan mewajibkan vaksinasi untuk menikmati kegiatan budaya, menggunakan perjalanan kereta antarkota, atau mengunjungi kafe mulai 15 Januari 2022.

Namun, sebelumnya, Presiden Perancis itu telah mengatakan bahwa dirinya tidak akan memenjarakan warga yang tidak divaksinasi Covid-19 dan tidak akan memvaksinasi mereka secara paksa.

"Jadi, kami harus memberi tahu mereka, mulai 15 Januari, Anda tidak akan bisa lagi pergi ke restoran. Anda tidak lagi bisa pergi minum kopi, Anda tidak bisa lagi pergi ke teater. Anda tidak akan bisa lagi pergi ke bioskop," katanya.

Baca juga: Perancis Akan Longgarkan Aturan Isolasi Kasus Covid-19, Ini Alasannya

Di sisi lain, Kepala partai republik sayap kanan di majelis tinggi senat, Bruno Retailleau menuding Macron terlalu jauh memperingati warganya berkaitan dengan Covid-19.

Menurut lawan politik Macron itu, Presiden terkesan sangat membenci warganya.

"Tidak ada keadaan darurat kesehatan yang membenarkan kata-kata seperti itu," kata Bruno Retailleau.

"Emmanuel Macron mengatakan dia telah belajar untuk mencintai Perancis, tetapi tampaknya dia sangat suka membenci mereka. Kami dapat mendorong vaksinasi tanpa menghina siapa pun atau mendorong mereka ke radikalisasi," imbuhnya.

Baca juga: Mengapa Warna Biru Cerah pada Bendera Perancis Diganti Lebih Gelap?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com