Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Akan Longgarkan Aturan Isolasi Kasus Covid-19, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/01/2022, 10:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perancis akan melonggarkan aturan isolasi kasus Covid-19 mulai Senin (3/1/2022).

Pemerintah Perancis telah mengumumkan kebijakan tersebut dalam upaya untuk mengurangi dampak isolasi terhadap masyarakat dan ekonomi.

Pada akhirnya, di Perancis nanti, warga yang sudah divaksinasi lengkap yang dites positif Covid-19 hanya perlu mengisolasi diri selama 7 hari terlepas dari varian virus corona yang dimiliki dan dapat meninggalkan karantina setelah 5 hari jika menunjukkan hasil tes antigen atau tes PCR negatif.

Baca juga: Perancis Catat 208.000 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi sejak Pandemi Dimulai

Sementara, tidak akan ada lagi kewajiban karantina atau isolasi bagi individu dengan vaksinasi penuh yang memiliki kontak dekat kasus positif Covid-19.

"Namun, masyarakat harus menghormati tindakan perlindungan dan melakukan tes rutin," kata menteri kesehatan Olivier Veran dalam sebuah wawancara dengan Le Journal du Dimanche, sebagaimana diberitakan Kantor Berita AFP, Minggu (2/1/2022).

Sedangkan untuk masyarakat yang dites positif terkena virus tapi tidak divaksinasi sepenuhnya, mereka tetap harus menyelesaikan karantina 10 hari. Meski demikian, masa isolasi bisa dipersingkat menjadi 7 hari jika mereka menunjukkan antigen positif atau tes PCR negatif.

Sementara, aturan isolasi 7 hari tetap berlaku untuk masyarakat yang tidak divaksinasi yang memiliki kontak dekat dengan kasus positif Covid-19.

Mereka harus menunjukkan tes negatif untuk bisa meninggalkan isolasi.

Baca juga: Perancis Catat 208.000 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi sejak Pandemi Dimulai

Aturan isolasi Covid-19 di Perancis saat ini

Untuk diketahui, hingga hari ini, masyarakat yang telah dinyatakan positif Covid-19 di Perancis harus diisolasi selama 10 hari dan dikarantina selama seminggu.

Masa isolasi maksimum bisa sampai 17 hari (terlepas dari variannya) jika sebuah keluarga memiliki pasus positif.

Perubahan aturan ini menanggapi kebutuhan untuk memperhitungkan evolusi yang sangat cepat dari penyebaran varian Omicron di Perancis.

"Itu harus memungkinkan keseimbangan manfaat-risiko yang bertujuan memastikan virus dikendalikan sambil mempertahankan kehidupan sosial-ekonomi", kata Kementerian Kesehatan Perancis.

Di samping itu, data virologi pertama yang tersedia menunjukkan bahwa masa inkubasi Omicron tampaknya lebih cepat daripada varian sebelumnya, mendukung kemungkinan pengurangan lama isolasi.

Baca juga: Tertekan Omicron, Perancis Injak Rem, Perketat Pembatasan Covid-19 Mulai Awal Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com