Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami Boxing Day: Sehari Pasca-Natal, Tsunami Terbesar itu Menerjang

Kompas.com - 26/12/2021, 13:47 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com. - 2004, sehari setelah Natal. Ribuan turis Eropa dan Amerika berbondong-bondong ke pantai Thailand, Sri Lanka, dan Indonesia.

Mereka "kabur", menghindari dinginnya musim dingin di negaranya, dan menepi di surga tropis.

Tapi pada pukul 07.59, gempa bumi berkekuatan 9,1 skala richter--salah satu yang terbesar yang pernah tercatat--menghancurkan patahan bawah laut di Samudra Hindia.

Ini mendorong tsunami yang sangat besar menuju pantai yang tidak terduga.

"Tsunami Boxing Day" akan segera terjadi, dan menjadi yang paling mematikan dalam sejarah, merenggut 230.000 nyawa dalam hitungan jam.

Baca juga: 26 Desember 2004: Tragedi Tsunami di Aceh, Dampaknya Hingga Afrika

Dilansir History, Kota Banda Aceh di ujung utara Sumatra, Indonesia, paling dekat dengan pusat gempa. Gelombang pertama tiba hanya dalam 20 menit.

Air setinggi 100 kaki menghantam kota pesisir berpenduduk 320.000 jiwa itu, seketika membunuh lebih dari 100.000 pria, wanita, dan anak-anak.

Bangunan terlipat, pohon dan mobil tersapu, dan hampir tidak ada yang selamat.

Di Thailand, dengan gelombang yang melaju 500 mph melintasi Samudra Hindia, tsunami menghantam provinsi pesisir Phang Nga dan Phuket satu setengah jam kemudian.

Penduduk setempat dan wisatawan sama sekali tidak menyadari kehancuran yang akan terjadi.

Pengunjung pantai yang penasaran bahkan berkeliaran di antara ombak yang surut secara aneh, lalu dikejar oleh dinding air yang bergolak.

Korban tewas di Thailand hampir 5.400 termasuk 2.000 turis asing.

Baca juga: Aceh, 17 Tahun Pasca-bencana Tsunami yang Tak Terlupakan

Satu jam kemudian, di seberang Samudra Hindia, ombak menghantam pantai tenggara India dekat kota Chennai, mendorong air yang tersumbat puing-puing beberapa kilometer ke daratan dan menewaskan lebih dari 10.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak.

Beberapa kehancuran terburuk terjadi di negara kepulauan Sri Lanka, di mana lebih dari 30.000 orang tersapu ombak dan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal.

Korban terakhir dari bencana Boxing Day menyusul hampir delapan jam kemudian, ketika gelombang laut yang meluap dan gelombang ganas mengejutkan para perenang di Afrika Selatan, 5.000 mil dari pusat gempa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Selat Sunda Menewaskan 437 Orang

Vasily Titov, seorang peneliti dan peramal tsunami di Pusat Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional untuk Penelitian Tsunami, sempat "memuji" daya rusak yang tak tanggung-tanggung dari tsunami Samudra Hindia 2004.

“Itu adalah patahan terbesar di dunia dan semuanya berada di bawah air,” kata Titov.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com