Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Buktikan Kesetiaan, Pria "Bucin" Thailand Menggembok Penisnya Sendiri

Kompas.com - 23/12/2021, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Dunia kadang terlalu aneh untuk dipahami. Dulu, ada laporan bahwa seorang pria Thailand memasukkan alat kelaminnya ke dalam gembok tanpa kunci.

Alasannya? Dia bosan. Hal tak lazim itu dia lakukan hanya untuk mengusir kebosanan. Sangat memukau.

Baru-baru ini, kejadian yang hampir mirip terjadi lagi di Thailand. Dilansir World of Buzz, seorang pria mengunci alat kelaminnya sendiri dengan gembok.

Baca juga: Tanaman Penis Langka Mekar di Kebun Raya Universitas Leiden

Alasannya lebih dramatis: Demi membuktikan kepada pacarnya betapa dia mencintainya dan betapa setianya dia padanya.

Luar biasa.

Menurut ibu pria budak cinta ini, sudah 48 jam mengunci penisnya.

Pacar pria muda malang itu sebelumnya mampir ke rumahnya, dua hari sebelum penyegelan. Lalu mengobrol ngalor-ngidul, sampai akhirnya menemukan ide jenius ini.

Pemuda itu lalu memutuskan untuk membuktikan kesetiaannya kepada pacarnya dengan mengunci alat kelaminnya.

Baca juga: Kisah Gelap di Balik Penis Bayi dalam Sampul Album Nevermind Nirvana

Tindakan itu membuktikan bahwa dia tidak akan bermain-main dengan wanita lain.

Namun, keadaan berubah ketika sang ibu mendengarnya menangis kesakitan.

Ibunya menceritakan bahwa dia telah berjuang untuk melepaskan kunci selama dua hari dan karena itu penis putranya menjadi sangat bengkak.

Tak butuh waktu lama, relawan bantuan kemudian tiba di rumah dan menggunakan kunci untuk membuka gembok.

Baca juga: Disetrum hingga Menjepit Penis, Penyiksaan di Penjara Bawah Tanah Ukraina oleh Rusia

Untung saja aksi cepat tanggap itu berhasil. Pria luar biasa itu segera dikirim ke rumah sakit.

Pria ini pada akhirnya sepertinya menyadari, bahwa dalam hubungan, lebih penting mengunci hati daripada menggembok penis sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com