Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Rusia, Panglima NATO Sarankan Kerahkan Pasukan ke Bulgaria dan Romania

Kompas.com - 20/12/2021, 08:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRUSSEL, KOMPAS.com – Panglima Tertinggi NATO Jenderal Tod Wolters dikabarkan menyarankan badan tersebut mengerahkan pasukan di Bulgaria dan Romania.

Wolters menyarankan hal tersebut setelah Rusia mengerahkan tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.

Saran dari Wolters tersebut diwartakan oleh surat kabar Jerman, Der Spiegel, pada Sabtu (18/12/2021), sebagaimana dilansir DW.

Baca juga: Khawatir Diserang Rusia, Ukraina Minta Paket Pencegahan dari NATO

Der Spiegel mewartakan, rencana itu akan memperluas misi Enhanced Forward Presence dari NATO yang sebelumnya menghadirkan pasukannya di negara-negara Baltik dan Polandia.

Surat kabar tersebut mengaku memiliki informasi bahwa Wolters menyarankan pengerahan pasukan NATO ke timur dalam konferensi video rahasia dengan para pemimpin militer negara-negara mitra.

NATO telah menolak untuk mengomentari laporan di Der Spiegel ketika dihubungi oleh DW.

Baca juga: Rencana NATO soal Senjata Nuklir

Kehadiran pasukan Rusia

DW melaporkan, lebih dari 100.000 tentara Rusia telah dikerahkan ke wilayah perbatasan utara, timur, dan selatan Ukraina.

Pengerahan pasukan tersebut telah meningkatkan ketegangan antara Rusia, Ukraina, dan NATO.

Pejabat Ukraina bahkan meminta NATO memberikan bantuan militer untuk mempertahankan diri jika terjadi serangan militer oleh Rusia.

Pada Jumat (17/12/2021), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi akan terus melakukan pertimbangan.

Baca juga: Tujuan NATO Dulu dan Kini

Di sisi lain, Bulgaria dan Romania juga menyerukan perluasan kehadiran NATO di negaranya.

Di tengah ketegangan, dua bomber jarak jauh berkemampuan nuklir milik Rusia, Tu-22M3, dikabarkan berpatroli di langit Belarus pada Sabtu.

DW menyebut, kehadiran dua pesawat pengebom tersebut dianggap sebagai misi untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Rusia-Belarus.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, dua Tu-22M3 tersebut terbang selama empat jam dalam rangka berlatih bersama angkatan udara dan pertahanan udara Belarus.

Baca juga: Daftar Negara Anggota NATO dan Cara Bergabung

Rusia membantah rencana invasi

Rusia terus menyangkal bahwa mereka sedang merencanakan invasi ke Ukraina.

Moskwa justru mengatakan, pihaknya memiliki hak untuk mempertahankan diri ketika hubungan Ukraina semakin dekat dengan NATO dan ambisi Kiev bergabung dengan aliansi tersebut.

Pada Jumat, Moskwa menuntut jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan membatalkan kegiatan militernya di Ukraina dan wilayah lain di Eropa Timur.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan, proposal keamanan yang diajukan Rusia kepada AS adalah upaya untuk mengubah skenario konfrontasi militer menjadi proses politik.

Baca juga: Sejarah Berdirinya NATO, Prinsip, dan Tujuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com