Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Banggakan Stadion Bongkar-Pasang untuk Piala Dunia 2022, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 29/11/2021, 22:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

DOHA, KOMPAS.com - Di Montreal, Kanada, stadion utama Olimpiade Musim Panas 1976 dulu dikenal dengan sebutan penuh kekaguman, The Big O. Namun stadion itu kini lebih dikenal sebagai The Big Owe atau Si Utang Besar, karena dana yang terus-menerus mengalir, dicurahkan untuk pemeliharaannya.

Si Utang Besar ini butuh waktu 30 tahun untuk melunasinya. Atap terbaru untuk tempat tersebut diperkirakan menelan biaya ratusan juta dolar. Sebuah film dokumenter dari CBC baru-baru ini bercerita tentang struktur yang sekarang berusia 45 tahun itu. CBC bahkan memberi judul The Big Woe, atau Si Celaka Besar.

Baca juga: 8 Pemain yang Bisa Menyatukan Gelar Piala Dunia, Liga Champions, dan Ballon dOr

Ini adalah salah satu dari banyak stadion yang pembiayaannya diserahkan kepada pembayar pajak dan pemerintah di seluruh dunia untuk acara besar seperti Piala Dunia dan Olimpiade. Tempat-tempat ini sekarang jarang digunakan, para klub sepak bola cenderung bermain di kota masing-masing di hadapan sejumlah kecil penggemar.

Stadion kelas dunia adalah struktur megah dan spektakuler yang dimaksudkan untuk menginspirasi, memicu kekaguman, menyambut penggemar, dan menyediakan tempat untuk kompetisi atau hiburan.

Namun jelas bahwa stadion dimaksudkan untuk berdiri dan kosong begitu saja dalam waktu lama. Jika dibiarkan, stadion ini akan menyedot uang pembayar pajak untuk biaya pemeliharaan. Stadion juga akan bertambah tua, sering kali tampilannya memburuk.

Baca juga: Playoff Piala Dunia 2022, Roberto Mancini Beri Respons soal Striker Kejutan

Selamat datang di Stadion 974

Di Qatar, ada sebuah stadion yang disebut bisa dibongkar-pasang. Nama stadion untuk Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar ini diambil dari nomor panggilan telepon untuk negara tersebut. Selain itu, nama juga terinspirasi dari jumlah kontainer pengiriman material pembangunan stadion itu. Qatar menyebut Stadion 974 sebagai sebuah terobosan untuk penyelenggaraan acara besar yang berkelanjutan.

Stadion 974 akan menjadi salah satu dari delapan stadion Piala Dunia yang menampung 32 tim nasional dari total 64 pertandingan antara hari pembukaan pada 21 November dan final kejuaraan pada 18 Desember 2022.

Stadion baru ini digadang telah dibangun dari bahan daur ulang atau dapat didaur ulang, serta bisa dibongkar dan dipindahkan setelah Piala Dunia 2022 berakhir pada bulan Desember, ketika stadion ini tidak lagi dibutuhkan.

Baca juga: Mancini soal Potensi Lawan Portugal di Playoff Piala Dunia: Kami Ingin Menghindari Mereka...

"Jika Anda melihat segala kritik atas semua stadion besar yang dibuat di seluruh dunia, dan tidak lagi digunakan, ini, ya, ini berguna," kata Zeina Khalil Hajj, juru kampanye dan ahli Timur Tengah dari 350, sebuah organisasi global yang berfokus pada krisis iklim.

Hajj mengatakan bahwa Stadion 974 Qatar layak mendapat penghargaan karena berpotensi dibongkar dan dibangun kembali. Namun ia juga menyebutnya sebagai langkah kampanye kehumasan yang cerdas dari negara yang terkenal sebagai penghasil karbon dioksida per kapita terbesar per orang di dunia. "Yang mereka lakukan hanyalah 'mesin kehumasan' ini," ujar Hajj.

Sedangkan Bodour Al-Meer, kepala bidang keberlanjutan untuk komite penyelenggara lokal di Qatar, mengatakan negara itu berusaha untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan.

Komite Tertinggi Qatar, sejalan dengan organisasi sepak bola dunia FIFA, mengatakan bahwa Piala Dunia 2022 akan menjadi acara netral karbon. Dokumen strategi keberlanjutan acara itu berfokus pada mitigasi emisi, stadion hemat energi, rendahnya biaya transportasi - sebagian karena semua stadion berada sangat dekat dengan pusat kota Doha - dan praktik pengelolaan limbah berkelanjutan.

Baca juga: Skenario Terburuk Italia di Playoff Piala Dunia: Lawan Ronaldo Tanpa 5 Pemain Inti!

Keberlanjutan atau greenwashing?

Stadion 974 disebut-sebut bisa menampung 40.000 penggemar saat Piala Dunia 2022.REUTERS via DW INDONESIA Stadion 974 disebut-sebut bisa menampung 40.000 penggemar saat Piala Dunia 2022.

Semua tujuan ini bisa dipuji, kata Phillipp Sommer, direktur ekonomi sirkular untuk organisasi Environmental Action Germany yang dikenal di Jerman sebagai Umwelthilfe.

Tapi menurutnya, mengimbangi "emisi yang tidak dapat dihindari" dengan menanam satu juta pohon seperti yang dijanjikan Qatar - alih-alih menggunakan tenaga surya atau energi angin untuk menerangi dan mendinginkan tujuh dari delapan stadion - tidaklah bersifat berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com