Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Karbon Dioksida Naik ke Level Bahaya, Pulau Vulcano Italia Evakuasi Penduduk

Kompas.com - 22/11/2021, 06:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

ROMA, KOMPAS.com - Sebagian besar dari 250 penduduk tetap sebuah pulau vulkanik Italia telah diberitahu untuk mengungsi, setelah tingkat karbon dioksida di udara melonjak berbahaya, dan menyebabkan masalah pernapasan pada orang dan hewan peliharaan mereka.

Tingkat karbon dioksida di sekitar pulau vulkanik Vulcano di kepulauan Aeolian, di lepas pantai utara Sisilia, telah meningkat dari 80 ton menjadi 480 ton.

Baca juga: Pendaki Hilang di Gunung, Tak Mau Angkat Telepon Tim SAR karena Nomor Tidak Dikenal

Kondisi itu secara efektif mengurangi jumlah oksigen di udara, menurut Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia (INGV).

Tingkat gas mulai meningkat secara nyata pada 21 Oktober, ketika penduduk mulai melaporkan kesulitan bernapas dan masalah kesehatan dengan hewan peliharaan mereka, yang sering dipengaruhi oleh penurunan kadar oksigen sebelum manusia.

Marco Giorgianni, Wali Kota Lipari, yang mencakup ketujuh pulau di kepulauan Aeolian, menandatangani sebuah peraturan yang memerintahkan evakuasi area pelabuhan dan menetapkan "zona merah", di mana non-peneliti atau pejabat non-perlindungan sipil dilarang ditinggali.

Dalam apa yang disebut "zona kuning", orang dapat tetap tinggal tetapi harus tinggal di lantai atas rumah mereka.

Peraturan tersebut juga melarang semua pengunjung dan turis non-penduduk dari pulau itu selama satu bulan.

Baca juga: AL AS Pecat Komandan Kapal Selam yang Tabrak Gunung Bawah Laut China Selatan

Dalam sebuah pesan di halaman Facebook Lipari Comune, Giorgianni menjelaskan pada Minggu (21/11/2021) bahwa evakuasi bukan karena ancaman letusan yang akan segera terjadi, tetapi karena emisi gas yang berbahaya.

"Aktivitas gunung berapi memberikan alasan bagi kami saat ini untuk waspada meskipun hampir semua data menunjukkan kondisi stabil," katanya merujuk pada aktivitas gunung berapi.

"Data yang memotivasi ordonansi saya adalah peningkatan emisi gas."

Pihak berwenang yang melacak selama sebulan terakhir, melaporkan ada peningkatan emisi gas ke tingkat yang berpotensi berbahaya bagi manusia, terutama pada malam hari ketika mereka sedang tidur.

"Warga saya harus tinggal di tempat yang udaranya paling aman dan sehat di wilayah ini," tegasnya melansir CNN pada Senin (22/11/2021).

Baca juga: Kisah di Balik Spektakulernya Letusan Gunung Krakatau

Menurut situs INGV Palermo dan Catania-Etneo Observatory, empat stasiun geokimia untuk mengukur CO2 dari tanah sekarang beroperasi.

Observatorium juga telah memasang tujuh stasiun seismik baru (enam di Vulcano dan satu di Lipari) untuk melengkapi yang sudah ada. Kamera termal definisi tinggi juga telah dipasang untuk memantau suhu tanah.

Menurut peraturan tersebut, penduduk akan diberikan tunjangan bulanan sebesar 400 euro (6 juta) untuk rumah tangga tunggal, 500 euro (8 juta) untuk rumah tangga dua orang, 700 euro (11 juta) untuk rumah tangga tiga orang dan euro 800 (12 juta) untuk rumah tangga dengan lebih dari empat orang untuk mengimbangi biaya dalam mencari akomodasi alternatif.

Vulcano - yang dinamai berdasarkan Vulcan, dewa api, dan dari mana kata gunung berapi berasal dari bahasa Inggris - terakhir meletus pada 22 Maret 1890, menurut INGV.

Baca juga: Kapal Selam Bertenaga Nuklir AS Tabrak Gunung Bawah Laut di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com