BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita di China yang dijuluki "satpam menari" dilaporkan dibunuh fansnya sendiri, setelah tak mengembalikan hadiah senilai Rp 222 juta.
Media lokal The Paper memberitakan, perempuan asal Yubei itu menjadi viral karena menari sembari mengenakan seragam kerjanya.
Disebutkan si influencer bekerja sebagai penjaga keamanan di sekolah menyetir Yubei, dan berhasil menarik siswa baru berkat videonya.
Baca juga: Jalan-jalan di Chernobyl Tanpa APD, Influencer China Banjir Kritik
Mengunggah video pertamanya di DouYin pada 2 Maret 2019, dia langsung mendapatkan sekitar 600.000 pengikut.
Kebanyakan video "satpam menari" itu diunggah di sekitar area sekolah menyetir, dan mulai memproduksi konten secara rutin April lalu.
Dilansir Mothership Minggu pekan lalu (14/11/2021), wanita 33 tahun itu sudah menikah dan dikaruniai dua anak.
Penggemar diduga memberikannya hadiah Rp 222 juta
Media China mengabarkan, korban dibunuh oleh fans prianya pada 2 November malam, ketika bertemu dengannya.
Suami korban mengungkapkan, dia tak tahu istrinya bertemu dengan pelaku karena saat kejadian, dia sedang ada keperluan bisnis.
Berdasarkan sejumlah laporan, si penggemar pria awalnya menghadiahi influencer itu 100.000 yuan (Rp 222 juta) saat live broadcast.
Relasi mereka kemudian memburuk, dan korban dibunuh karena menolak untuk mengembalikan uangnya kepada pelaku.
Hanya saja, teori tersebut tidak dikonfirmasi baik oleh keluarga korban maupun kepolisian setempat.
Baca juga: Berpose Tak Senonoh di Monumen Peringatan Holocaust, Seorang Influencer Dikecam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.